PARINGIN - Upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Balangan ditandai Polres Balangan dengan menggelar apel pengecekan kelengkapan alat di halaman Mapolres Balangan, Rabu (17/6/2020).
Musim kemarau diperkirakan pada Agustus mendatang. Karenanya harus dilakukan upaya pencegahan dengan sosialisasi membuka lahan dengan cara tidak membakar.
Kapolres Balangan, AKBP Nur Khamid mengatakan, 6 Polsek yang ada di Balangan turut hadir dalam pemeriksaan kelengkapan alat penanganan Karhutla.
"Kita harus dapat memaksimalkan perlengkapan yang dimiliki dan bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan upaya pencegahan," tuturnya.
Pengecekan perlengkapan Karhutla, lanjutnya, merupakan bentuk kesiapan Polres Balangan menghadapi bahaya Karhutla. Setidaknya, sekitar 36 desa di 8 kecamatan se-kabupaten Balangan diprediksi sebagai daerah rawan Karhutla.
Untuk Kecamatan Halong, terdiri dari 9 desa rawan karhutla, seperti Desa Baruh Panyambaran, Tabuan, Mantuyan, Buntu Pilanduk, Binju, Bangkal, Binjai Punggal, Mantuyan, dan Desa Kapul.
Kecamatan Juai 7 desa, di antaranya Desa Juai, Lalayau, Mihu, Bata, Galumbang, Mungkur uyam serta Desa Sirap. Untuk Kecamatan Lampihong 6 desa, Desa Trans papuyuan, Matang Lurus,Tanah Habang, Teluk Karya, Pimping, dan Matang Hanau.
Sedang Kecamatan Awayan terdiri dari 3 desa, Desa Putat Basiun, Badalungga, dan Awayan Pasar. Selanjutnya Kecamatan Tebing Tinggi sebanyak 3 desa, Desa Ju’uh, Desa Sungsum, dan Desa Mayanau.
Kemudian Kecamatan Paringin Selatan 2 desa dan 1 kelurahan, Desa Tarangan, Desa Harapan Baru dan Kelurahan Batu Piring.
Kecamatan Paringin 1 desa dan 1 kelurahan, Desa Lasung Batu dan Kelurahan Paringin Kota. Terakhir Kecamatan Batumandi, terdapat 3 desa, Desa Mampari, Desa Batumandi, serta Desa Mantimin.
"Data tersebut didapat dari BPBD Balangan 2019 lalu. Dari data itu, akan kami masifkan lagi upaya preemtif hingga tingkat desa melalui peran Bhabinkamtibmas," pungkas Nur.[agus]
Tags
Humaniora
