TANJUNG – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kalimantan Selatan membuat alat terobosan baru. Alat ini diberi nama mesin pencacah sagu yang diberikan ke Desa Sungai Rukam 1, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong.
Terciptannya alat ini didasari survei yang telah dilakukan di Desa Sungai Rukam 1, di mana mayoritas masyarakatnya bertani dan beternak. Salah satunya peternak bebek yang menjadi sasaran alat mahasiswa.
“Nah jadi setelah bertemu langsung sama ketua kelompok ternak bebeknya, yakni Zulkifli, jadi ada kendala saat pengolahan pakan bebek, yaitu keterbatasan alat untuk mencacah sagunya,” ujar koordinator mahasiswa Wahyu Muzakir Romadhan, Jumat (24/7/2020).
Menurut Wahyu, sebelumnya sudah ada alat namun memakai pompa air. Sehingga putarannya kurang maksimal dan kerangkanya terbuat dari kayu. Hasil penggilingannya menjadi kurang efektif.
“Kami membuatkan alat yang sistem kerjanya serupa tapi diganti dengan rangka besi dan mesin motor bakar 7 Horse Power agar putarannya kuat dan bisa diatur kecepatannya. Sehingga hasilnya lebih efektif dari pada mesin yang sebelumnya,” jelasnya.
Para mahasiswa ini berharap dengan adanya alat ini mempermudah para peternak bebek mengolah pakan bebek, dengan waktu pekerjaan lebih cepat, maksimal dan hasil yang efektif.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri dari kelompok 20 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ilyas Nuryasin S Kom M Kom.
Ini sekaligus memberikan dampak positif kepada masyarakat, yang lebih utama mereka berguna bagi masyarakat di sekitar.[fuad]
Tags
Humaniora