BANJARMASIN - Bertajuk "Ngopi Baramian Lawan Wartawan" silaturahmi dengan awak media dirajut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan di Sante Cafe Hotel Mercure Banjarmasin, Rabu (12/8/2020).
Di momen ramah tamah ini juga dibuka sesi diskusi serta diseminasi informasi mengenai realisasi kebijakan OJK dan Pemerintah dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai antisipasi dampak Covid-19.
Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Riza Aulia Ibrahim menyebutkan, di Kalimantan Selatan nilai restrukturisasi bank umum telah mencapai Rp5,85 triliun dari 68.851 debitur.
Untuk BPR/S, nilai restrukturisasi telah mencapai Rp54,40 miliar dari 1.003 debitur, dan untuk Perusahaan Pembiayaan nilai restrukturisasi telah mencapai Rp1,86 triliun dari 49.089 debitur.
“Ya, di Kalimantan Selatan sampai dengan 30 Juni 2020 telah melakukan restrukturisasi Bank Umum, BPR/S, dan perusahaan pembiayaan,” terang Riza.
Menurutnya, Kalsel telah terealisasi penyaluran kredit dalam rangka penempatan dana pemerintah oleh bank Himbara sebesar Rp699,77 miliar. Ini sehubungan dengan rencana alokasi penempatan dana pemerintah di BPD sebesar Rp20 triliun.
“OJK Regional 9 Kalimantan mendorong agar BPD Kalimantan Selatan sebagai bank milik Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dapat memperoleh penempatan dana pemerintah dalam rangka PEN," tuturnya.
Terhadap program stimulus subsidi bunga, lanjutnya, realisasi akumulasi pengajuan subsidi bunga dari debitur melalui perbankan (Himbara, BPD Kalimantan Selatan dan BPR/S) di Kalimantan Selatan telah mencapai Rp18,85 miliar dari 29.875 debitur.
OJK juga menginisiasi kolaborasi dengan stakeholders terkait untuk melakukan pemetaan sektor dan pelaku usaha potensial.
"Koordinasi dilakukan via video conference bersama perbankan yang tergabung dalam Himbara di Kalimantan Selatan, BPD Kalimantan Selatan, Dinas Koperasi dam UKM Kalimantan Selatan, dan Asosiasi Pelaku Usaha di Kalimantan Selatan," bebernya.
Saat ini bahkan telah diperoleh informasi dari Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 7.395 pelaku usaha yang masih memiliki demand pasar baik ditengah Covid-19.
“Informasi tersebut nantinya disampaikan Asosiasi Pelaku Usaha di Kalimantan Selatan, akan menjadi bahan pertimbangan penyaluran pembiayaan oleh pelaku usaha jasa keuangan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” tukasnya.
Selain Riza, juga turut andil dalam diskusi ini Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (OJK Regional 9 Kalimantan),
Ahimsa, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Gustava Yandi serta Pimpinan Wilayah Bank Mandiri,
Trilaksito Singgih.
Kemudian juga Pimpinan Wilayah Bank BRI, Hery Santoso, Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarudin, Kepala Cabang Bank BTN, Cahya Pribadi, Bank Indonesia Kalsel, Dadi Esa Cipta, Head of Business Banking Bank BNI Banjarmasin, Yuyun Piastuti serta Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran ll Dirjen Perbendaharaan Kalsel, Giri Susilo.[iqbal]
Tags
Ekbis