75 UMKM Kota Magelang Belajar "Branding" dengan Ritel Modern

75 UMKM Kota Magelang Belajar "Branding" dengan Ritel Modern

Aneka makanan ringan dan minuman dalam kemasan, produksi sejumlah UMKM di Kota Magelang, Jawa Tengah. | Foto: Pemkot Magelang.

MAGELANG - Sebanyak 75 pelaku/pemilik UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Kota Magelang, Jawa Tengah mendapatkan pelatihan "branding" dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret), pekan lalu. 

Istilah "branding", secara sederhana, dapat diartikan sebagai upaya untuk mencapai target pasar, mulai dari pemberian merek, pengemasan, sampai penentuan cara pemasarannya.

Pelatihan ini berlangsung di Ruang Adipura, kompleks kantor walikota setempat. Dari keseluruhan UMKM tersebut, 64 diantaranya bergerak di bidang produksi makanan ringan, dan sisanya merupakan pelaku usaha kuliner basah. 

Walikota Magelang, dr Muchammad Nur Aziz, Sp.Pd. dalam sambutannya mengatakan, selain kualitas produk, ada hal lain yang harus selalu diperhatikan oleh setiap pelaku usaha kecil. 

"Jejaringnya. Rejeki (juga) datang dari jaringan", jelas Dokter Aziz, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Magelang.

Ia menyontohkan Indomaret, yang mampu tumbuh dan besar karena network yang luas. Minimarket ini sudah memiliki 18 ribu jaringan toko di seluruh Indonesia, dengan jumlah karyawan mencapai 121 ribu orang.

"Bagaimana membuat jaringan, bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Saling bertukar nomor HP sesama pelaku usaha, saling cerita dan bertukar informasi tentang produk, saling bantu memasarkan, dan sebagainya", terangnya. 

Bagi Dokter Aziz, dunia usaha memang bukan hal yang asing. Selain dokter spesialis penyakit dalam, pria kelahiran 24 November 1971 ini juga memiliki latar belakang sebagai pebisnis. Ia pendiri sekaligus pemilik sejumlah rumah sakit swasta, serta klinik dan apotek di Jawa Tengah.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, Catur Fajar Budi Sumarmo, berharap, masing-masing pelaku usaha bisa mendapatkan tambahan wawasan mengenai perijinan, standar kualitas produk, pengemasan, sampai masalah pemasaran, usai mengikuti pelatihan tersebut.

"Kegiatan ini sekaligus bagian dari program 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota, dimana OPD (Organisasi Perangkat Daerah) memberikan pendampingan, fasilitas dan pelatihan bagi UMKM", tutur Catur Fajar.[sahrudin]
Lebih baru Lebih lama