Gelar Rembuk Stunting, Pemkab Barsel Targetkan Penurunan Prevalensi Stunting hingga 17,88 Persen

Gelar Rembuk Stunting, Pemkab Barsel Targetkan Penurunan Prevalensi Stunting hingga 17,88 Persen


BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Pemkab Barsel) melaksanakan rembuk stunting dan dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekretariat Daerah (Setda) Barsel Yoga Prasetyanto Utomo di aula Bappeda Barsel, Jumat (19/4/2024).

Penjabat (Pj) Bupati Barsel, H. Deddy Winarwan dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I mengatakan, rembuk stunting tahun 2024 kali ini merupakan tahun ke-5 dilaksanakannya rembuk stunting untuk mengupayakan solusi terbaik dalam mencegah dan menangani stunting.

Dengan digelarnya acara tersebut, pihaknya berharap dapat membangun komitmen publik serta seluruh stakeholder terkait dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Barsel menuju zero stunting.

“Dengan harapan Kab.Barsel bisa zero stunting, tidak ada lagi anak-anak yang menderita stunting. Maka dengan adanya Rembuk Stunting ini, mari kita bangun kualitas generasi-generasi yang luar biasa,” ungkapnya.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan prevalensi stunting di Barito Selatan 35,6 persen naik sebesar 4,2 persen dari hasil SSGI tahun 2021 sebesar 31,4 persen. Sedangkan berdasarkan hasil EPPBGM Desember 2023 prevalensi stunting Kab.Barsel sebesar 19,94 persen.

Untuk itu, Pemkab Barsel menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 17,88 persen  pada tahun 2024.

"Dengan kata lain kita harus berupaya menurunkan sebesar 17,4% dalam 2,5 tahun kedepan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin," ujarnya.

Hal tersebut sejalan dengan tema rembuk stunting kali ini, Sinergi Atasi Stunting Dengan Pendekatan Keluarga Menuju Generasi Sehat dan Cerdas, dengan dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan yaitu komitmen multi pihak dalam bekerjasama dan bermitra untuk dapat saling mendukung intervensi penurunan stunting secara holistik integratif tematik dan spesial serta memiliki keteraturan target yang jelas serta peran keluarga yang sangat penting dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, nikah, hamil dan seterusnya.

“Oleh karena itu, kepada seluruh jajaran perangkat daerah terkait agar terus meningkatkan konvergensi dan gotong-royong secara masif demi keberhasilan penurunan stunting di Kab. Barsel,” pungkasnya.[tomi]

Lebih baru Lebih lama