Bersama POPT, Penyuluh Bantu Petani HST Kendalikan Serangan Hama

Bersama POPT, Penyuluh Bantu Petani HST Kendalikan Serangan Hama

BARABAI - Pangan merupakan modal dasar manusia untuk terus bertahan hidup, apalagi di tengah kondisi pendemi Covid-19 yang sedang membayangi.

Penyuluh dan petani sebagai garda terdepan pertanian, diminta untuk selalu siap berproduksi dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Demikian arahan yanag disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi M.Agr pada setiap kesempatan. 

“Meskipun besok kiamat, hari ini kita tetap tanam," tegasnya. 

Dari apa yang dikatakan Dedi tersebut, tersirat bahwa apapun yang terjadi pada Indonesia saat ini, pertanian harus terus tanam dan berproduksi.

Begitu pun dengan petani di Desa Durian Gantang, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan yang terus melakukan tanam padi seluas 10 hektare dengan varietas yang bervariasi.

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dari BPTPH Provinsi Kalimantan Selatan, Tholip Ali mengatakan, kondisi tanaman padi dengan luas IP 200 saat ini sedang dalam masa vegetative.

“Pada pada masa ini adalah titik kritis tanaman padi dari serangan hama berupa tikus," jelas Tholip.

Menyikapi hal ini, Dinas Pertanian setempat telah mengantisipasi dengan memberikan bantuan berupa Rodentisida sebanyak 5 kilogram yang disalurkan kepada seluruh petani padi melalui Penyuluh Pertanian yang bertugas di daerah tersebut. 

PPL yang mendampingi petani Rahmi Agustina, pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa Rodentisida dengan merek Petrokum ini akan disebarkan oleh petani di petakan lahan seluas 10 hektare dengan liang aktif tikus 5 sampai 6 ekor per 100 gram.

“Tentu saja ini akan sangat membantu petani dalam menghadapi serangan tikus yang mengancam lahan petanaman padi mereka," ungkap Rahmi.

Seperti disampaikan Rahmi, petani bersama penyuluh saat ini sedang berusaha mendapatkan hasil produktivitas yang tinggi guna menjaga ketersediaan pangan di masa pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan akan berakhirnya.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama