Jalan Tembus Belitung HKSN Perlu Dilebarkan

Jalan Tembus Belitung HKSN Perlu Dilebarkan

BANJARMASIN - Jalan tembus Belitung - HKSN, tampaknya perlu dilebarkan. Ini penting dilakukan sebagai jalan alternatif untuk memecah kemacetan arus lalu lintas di kawasan Banjarmasin Utara itu.

Ketua komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Isnaini, Rabu (16/9/2020) mengatakan, wilayah Banjarmasin Utara perlu penambahan jalan alternatif, dikarenakan wilayah ini sudah terjadi kepadatan arus lalu lintas.

Ini sebagai solusi untuk mengantisipasi permasalahan kota. Karenanya Pemerintah Kota Banjarmasin melalui dinas terkait harus menyiapkan program strategis untuk pembangunan jalan tersebut.

“Seperti membuat program pelebaran sejumlah ruas jalan, pembangunan jembatan, sehingga tidak terjadi kemacetan. Misalnya, Jalan Belitung dengan jalan HKSN,” terang Isnaini.

Menurutnya, melalui program jangka pendek maupun jangka panjang, pembangunan jalan baru perlu direncanakan kembali. Pasalnya, rencana pembangunan antara Jalan Balitung Darat dengan Jalan HKSN dengan menembus di depan Panti Asuhan Santosa itu, merupakan perencanan lama yang belum terealisasi.

Sebagai tindak lanjut pembangunan jalan lingkar dalam, perlu dimasukan kembali ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banjarmasin baik dari arah selatan, menyusul selesainya pembangunan Jembatan R.K Ilir dan lingkar dalam Jalan Banua Anyar. 

Karena itu, perlu adanya program serius dan berkelanjutan dari Pemkot Banjarmasin untuk mengantisipasi persoalan perkotaan tersebut.

"Semakin bertambahnya jumlah kendaraan setiap tahun, permasalahan kemacetan di ibukota Kalsel, jangan sampai terlalu parah seperti Jakarta dan Bandung,” katanya.

Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, pembangunan flyover (jalan layang) di kawasan Jalan A Yani, kemudian pembangunan Jembatan baru Jalan S Parman dan Jembatan Suluwesi, terakhir pembangunan jembatan Brigjen H Hasan Basri Kayu Tangi Ujung, menghubungkan Kota Banjarmasin Kabupaten Barito Kuala merupakan bagian kecil untuk mengatasi persoalan kemacetan kota.

Siapa pun pimpinan Banjarmasin nanti, lanjutnya, pembenahan dan pemerataan insfrastruktur jalan perlu direncanakan, termasuk daerah pinggiran yang selama ini masih banyak belum tersentuh.

“Program strategis untuk mengatasi kemacametan itu, perlu dibutuhkan, selain tersedianya dana bersumebr dari APBD, juga dibutuhkan bantuan Pemprov Kalsel serta Pemerintah Pusat melalui APBN,” pungkasnya.[toso]
Lebih baru Lebih lama