Kunjungi SMK-PPN Banjarbaru, Ini Arahan Kepala BPPSDMP Kementan

Kunjungi SMK-PPN Banjarbaru, Ini Arahan Kepala BPPSDMP Kementan

BANJARBARU - Di sela rangkaian kegiatan di Kalimantan Tengah, Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi meluangkan waktu berkunjung sekaligus memberikan arahan di SMK-PP Negeri Banjarbaru, Sabtu (3/10/2020).

Kunjungan ke SMK-PPN Banjarbaru ini dalam rangka memberikan arahan terkait pendirian Polbangtan Banjarbaru, di mana sehari sebelumnya telah dilakukan visitasi pendirian Polbangtan Banjarbaru secara daring oleh tim dari Kemendikbud.

Bertempat di aula SMK-PP N Banjarbaru, Dedi memberikan arahan kepada pegawai SMK-PPN Banjarbaru, serta kepada calon dosen Polbangtan Banjarbaru dan hadir juga tim dari BPPSDMP.

Dibuka oleh Kepala Sekolah SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso. "Mudah-mudahan dengan hasil penilaian yang bagus untuk pendirian Polbangtan Banjarbaru segera terwujud, maka oleh sebab itu mohon arahan dan bimbingannya,” tuturnya kepada Kepala Badan.

Menurut Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, terkait rencana pendirian Polbangtan Banjarbaru, saat ini sedang proses dan proses itu harus berjalan dan proses itu harus sukses. 

"Semua tergantung kita," imbuhnya mengawali arahan.

Ia mengungkapkan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah memberi peluang kepada SMK-PPN Banjarbaru untuk naik kelas.

"Tinggal kita semua yang ada di ruangan ini, karena tidak mudah menyakinkan Menteri Pertanian dan tentunya Menteri Pendidikan untuk memberikan lisensi Polbangtan Banjarbaru, jadi ini tergantung keseriusan dan kebulatan tekat kita mendirikan Polbangtan,” terangnya.

Maka, sambung Dedi, dosen-dosennya harus naik kelas, Tenaga Pendidik (Guru), Tenaga Kependidikan, Kurikulum, sarana-prasarana harus naik kelas.

"Namun semuanya dimulai dari mindset kita, jadi kita harus berusaha keras meningkatkan kualitas kita,” terangnya.

Terkait peluang pendirian Polbangtan di Banjarbaru, Dedi Nursyamsi menyampaikan, Polbangtan Banjarbaru yang kita impikan adalah salah satu pendidikan vokasi berbasis lahan rawa.

"Sebab kita memiliki 34,1 juta hektare lahan rawa di Indonesia, yang berpotensi untuk menjadi lahan pertanian 20 juta hektare, yang siap sekarang ada 10 juta hektar, dan Provinsi yang paling potensial untuk pengembangan lahan rawa adalah Kalimantan Selatan,” paparnya.

Mengakhiri arahan, Dedi mengharapkan semua untuk  sama-sama bergerak, melangkah, berjuang untuk membangun Polbangtan di Banjarbaru ini, untuk menghasilkan berbagai komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan berbasis lahan rawa.[adv/wd]
Lebih baru Lebih lama