Hasil Demontrasi Plot, Jagung NK 7328 Terlihat Beda

Hasil Demontrasi Plot, Jagung NK 7328 Terlihat Beda

PELAIHARI - Ubinan hasil jagung pada demplot jagung yang dilaksanakan di Desa Sungai Riam Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, Sabtu (27/2/2021), didapati Jagung varietas NK 7328 (Sumo) memiliki potesi produktivitas tinggi.

Demplot dimaksudkan untuk menguji daya adaptasi dan produktivitas 3 varietas jagung yang diperkenalkan yaitu varietas NK NK 6501 (Super), NK 7328 (Sumo), dan NK 6172 (Perkasa) dimulai penanaman pada pertengahan Nopember 2020 dan di panen pada akhir Februari 2021.

H Tukirin SPKP, Mantri Tani Kecamatan melaporkan 3 varietas yang diuji memiliki potensi hasil yang berbeda, namun varietas NK 7238 (Sumo) tampak beda.

“Pertumbuhan tanaman baik dan tongkol besar dengan diameter 15 sampai 16 sentimeter, dan hasilnya lebih tinggi,” ujar Tukirin.

Hasil ubinan didapatkan produktivitas NK 6501 (Super), NK 7328 (Sumo) dan NK 6172 (Perkasa) masing-masing 7616 kg, 9139 kg, dan 6899 kg jagung pipil basah dengan kadar air 25%, atau setara dengan 6641 kg,  7970 kg, dan 6016 kg jagung kering pipil dengan kadar air 14%.

Sebagaimana diketahui berdasarkan standar SNI 01-4483-1998 tentang jagung bahan baku pakan, persyaratan mutu yang harus dipenuhi oleh jagung adalah memiliki kadar air 14%.

Demplot dilaksanakan atas kerja sama Singenta dengan Unlam dan Penyuluh Pertanian Pelaihari selaku pelaksana, dengan memanfaatkan lahan seluas 1,5 hektare milik Puspitek Agripeka Unlam yang berada di Desa Sungai Riam.

Penyuluh Pertanian Desa Sungai Riam, Ir Jayadi, yang terlibat dalam pengubinan hasil menjelaskan pada umumnya petani menggunakan varietas Bisi-18.  Sementara, varietas yang didemostrasikan masih belum berkembang, walaupun sudah ada  satu dua petani yang mencoba.
 
Jayadi sependapat dengan Tukirin bahwa varietas Sumo secara fisik pertumbuhnnya baik, karenanya  varietas NK 7328 (Sumo) mendapatkan respons positif dari petaninya. Produktivitasnya lebih tinggi dibanding varietas lain yang didemonstrasikan.  

Namun, menurut Jayadi, varietas ini klobotnya tidak menutup sempurna sehingga ketika ada air hujan menyebabkan biji yang sudah tua tumbuh. Sehingga pada demonstrasi ini tampak kerusakan yang terjadi akibat hujan yang terus mngguyur selama beberapa hari termasuk di lokasi demonstrasi.

“Klobotnya tidak menutup sehingga kalau ada air hujan masuk dan biji nya tumbuh. Ini kelemahannya,” kata Jayadi. 

Jayadi menegaskan, keadaan ini juga sudah diberitahukan oleh pihak Singenta selaku penyedia benih.

Menurut Jayadi, kehadiran varietas Sumo bisa menjadi pesaing Bisi-18 yang selama ini sudah banyak digunakan  petani. 

Dia berharap dengan hasil demplot ini semakin tersedia informasi berbagai varietas yang adaptif dan potensial yang menjadi pilihan bagi petani jagung Pelaihari.

Sebagai Penyuluh Pertanian, Ia merasa mendapatkan manfaat dari hasil demplot dan bersyukur dengan  keterlibatannya dalam demplot ini. Karenanya, ke depan akan ditindaklanjuti dengan perlakukan yang lebih baik.[rilis]
Lebih baru Lebih lama