Sambut Kunker Legislatif, Bank Kalsel Beberkan Kinerja 2020 dan Rencana Bisnis 2021

Sambut Kunker Legislatif, Bank Kalsel Beberkan Kinerja 2020 dan Rencana Bisnis 2021

BANJARMASIN - Dalam rangka monitoring dan evaluasi kinerja serta perkembangan bisnis perbankan daerah Bank Kalsel, Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menyambangi Bank Kalsel Kantor Cabang Jakarta di Sahid Building, Jalan Jenderal Sudirman 86, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021). 

Tim Komisi II yang berhadir antara lain Hj. Dewi Damayanti Said SE MM selaku Wakil Ketua Komisi II; HM Iqbal Yudiannoor SE selaku Sekretaris Komis II; beserta para Anggota yang terdiri atas H Burhanuddin S.Sos M.Pd; H Haryanto SE; Aris Gunawan; HA Rozanei HN ST; Hj Rizky Niraz Anggraini BCOM MIDP.

Kedatangan tim Komisi II tersebut disambut hangat oleh Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin, dan Kepala Bank Kalsel Kantor Cabang Jakarta beserta jajarannya.

Dalam keterangannya, Hj Dewi Damayanti Said SE, MM selaku Wakil Ketua Komisi II
menyampaikan salah satu fokus perhatian kinerja Komisi II, yang mana dalam hal ini menyoroti pencapaian kinerja perbankan daerah yang merupakan milik Pemerintah Daerah.

“Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dalam beberapa kurun waktu terakhir sangat konsen terhadap capaian kinerja dari Bank Kalsel terutama yang menyangkut evaluasi terhadap kinerja tahun 2020 dan proyeksi di tahun 2021,” terang Dewi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin membeberkan satu per satu capaian kinerja Bank Kalsel di tahun 2020 beserta dengan rencana bisnis tahun 2021.

“Meski dipengaruhi keadaan ekonomi yang tidak menentu sebagai akibat dari Pandemi Covid-19, kinerja keuangan Bank Kalsel tahun 2020 tetap mampu bertumbuh positif dan memperoleh hasil yang cukup bagus," tuturnya. 

Agus mengungkapkan, dari sisi aset, jika di tahun 2019 lalu kita mampu
membukukan Rp13,95 triliun, maka pada tahun 2020 ini naik menjadi Rp14,85 triliun. Jika dipersentasekan ada kenaikan hingga mencapai 6,43% per Desember 2020. 

Menurutnya, nilai ini lebih tinggi
dari rata-rata pertumbuhan Aset seluruh BPD se-Indonesia BUKU II yang hanya bertumbuh di 3,02%. Khusus untuk Kantor Cabang Jakarta, Aset tumbuh sebesar 4,06% di mana posisi tahun 2019 adalah Rp2,03 Triliun, naik sebesar Rp82,48 Miliar sehingga menjadi Rp2,11 di posisi akhir tahun 2020.

Kemudian dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) kinerja pertumbuhannya juga mengalami kenaikan hingga 9,57% dari tahun 2019. Jika tahun 2019 lalu DPK hanya mencapai Rp10,97 triliun, maka di tahun 2020 naik menjadi Rp12,02 triliun. 

Sedangkan untuk Kantor Cabang Jakarta, di tahun 2020 berhasil mencatatkan nilai sebesar Rp1,91 triliun, naik sebesar Rp522,78 miliar dari posisi tahun 2019 sebesar Rp1,39 triliun, atau tumbuh 37,53%.

Untuk Kredit dan Pembiayaan pada tahun 2020 naik menjadi Rp11,19 triliun, di mana di tahun 2019 lalu capaiannya sebesar Rp10,45 Triliun. Artinya ada kenaikan sebesar 7,13%. 

Dari pencapaian tersebut, Kredit Produktif yang meliputi Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi menyumbang sekitar 46,22%. Ini tentunya sudah sangat baik seiring dengan komitmen Bank Kalsel yang ingin menggeliatkan sektor ekonomi produktif di Banua, di mana pada tahun 2020 membukukan Rp5,17 triliun naik 3,82% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp4,98 triliun.

Ia menambahkan, untuk kinerja Kredit Kantor Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan realisasi sebesar Rp2,32
triliun di penghujung tahun 2020, tumbuh 3,86% atau mengalami kenaikan sebesar Rp86,46 miliar, apabila dibandingkan dengan realisasi di tahun 2019, yakni sebesar Rp2,24 triliun.

"Pencapaian pertumbuhan ini dinilai cukup baik, apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional yang berada di angka minus 2,42%,” tambah Agus.

Secara konsolidasi, pertumbuhan yang cukup signifikan adalah pada kinerja Laba (setelah pajak), yang dalam hal ini menunjukkan hasil yang cukup baik apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai yang berhasil dibukukan adalah Rp196,50 Miliar pada tahun 2020 ini.

Pencapaian tersebut lebih tinggi 23,04% dibanding realisasi tahun 2019 lalu yang hanya mencapai Rp159,70 miliar. Sedangkan untuk posisi NPL, pada tahun 2020 ini Bank Kalsel berhasil mencatatkan NPL sebesar 3,64%, lebih baik jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu (2019) sebesar 4,14%.

Secara umum, pencapaian indikator keuangan utama Bank Kalsel, berada di atas rata-rata per group BPD BUKU II seluruh Indonesia, yang dalam hal ini mengindikasikan Bank Kalsel tetap mampu bertahan di kondisi pandemi Covid-19 saat ini. 

Atas hal tersebut, Bank Kalsel optimis di
tahun 2021 ini akan mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Terkait Kebijakan bisnis di tahun 2021, Bank Kalsel mengangkat tema Growing in The Crisis yang diinterpretasikan ke dalam 3 Model Bisnis sebagai Key Success Factor untuk dapat terus bertumbuh di tengah krisis.

Antara lain Survival Mode, Adaptive Mode dan Offensive Mode. Model Bisnis tersebut diimplementasikan pada 2 (dua) Grand Strategy, yakni IT Development dan People Development, yang kemudian diturunkan lagi pada 3 (tiga) fokus strategi yang terdiri dari Optimalisasi Pendapatan untuk dapat mempertahankan rentabilitas dalam kondisi wajar, Efisiensi Biaya berdasarkan skala prioritas, dan Menjaga Kualitas Kredit (NPL).

“Dengan tiga fokus strategi tersebut diharapkan Bank Kalsel mampu meningkatkan kinerja keuangannya untuk tahun 2021 baik itu dalam hal pertumbuhan aset, pertumbuhan DPK,
pertumbuhan kredit, maupun laba menjadi lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” tutup Agus.

Berdasarkan pemaparan yang disampaikan Direktur Utama Bank Kalsel, Dewi Damayanti Said mewakili Komisi II DPRD Prov. Kalsel memberikan apresiasi positif terhadap kinerja Bank Kalsel.

Terutama dalam upayanya mendukung program-program Pemerintah Daerah, meskipun tantangan yang menghadang dinilai berat mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang meluluhlantakkan perekonomian.

“Peran Bank Kalsel sebagai bank daerah, sejauh ini mampu mendukung program-program dari pemerintah daerah, meski dalam berbagai tantangan yang ada, salah satunya ialah pandemi Covid-19 yang sudah kurang lebih satu tahun ini mewabah di Indonesia yang tentu sangat berpengaruh pada sektor ekonomi. Namun begitu, Perbankan tentunya memiliki peran besar dalam upaya menggerakkan perekonomian suatu daerah,” jelas Dewi.

Lebih lanjut, Dewi berpesan kepada Bank Kalsel agar terus meningkatkan kinerjanya dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat kepada Bank milik daerah tersebut.

“Bank Kalsel agar terus menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat terkait dengan pelayanan yang cepat dan efisien, dalam rangka mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan milik daerah ini,” pungkas Dewi.

Bank Kalsel berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada nasabah, sebagaimana tagline “Setia Melayani, Melaju Bersama”.[advertorial]

Lebih baru Lebih lama