Didukung Kadis, BPPSDMP Latih Penyuluh Budidaya dan Analisa Usaha Porang di Bartim

Didukung Kadis, BPPSDMP Latih Penyuluh Budidaya dan Analisa Usaha Porang di Bartim

KEPALA Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Barito Utara, Syahmiludin A Surapti SP M.SI tampak sangat mendukung apa yang diupayakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.

Upaya itu tak lain untuk mencerdaskan Sumber Daya Manusia Pertanian melalui kegiatan Pelatihan. Hal ini terlihat, walau di tengah-tengah kesibukannya, Ia terus hadir dan mengarahkan peserta pelatihan di setiap hari penyelenggaraan pelatihan.

Kali ini, Pelatihan yang diselenggarakan melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, dengan mengambil tema “Budidaya dan Analisa Usaha Tanaman Porang" diselenggarakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Trahean Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara. 

Pelatihan Bagi Aparatur yang telah berjalan sepanjang 18  Angkatan ini diikuti oleh 30 orang Penyuluh Pertanian yang berasal dari Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Kabupaten Barito Utara. 

Adapun pelatihan diselenggarakan selama 3 Hari, mulai 22 hingga 24 Juli 2021, dan dilatih langsung oleh Fasilitator Widyaiswara Ahli Madya BBPP Binuang, Adi Widiyanto SP MP. 

Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si dalam kesempatan terpisah menyampaikan, pihaknya menyelenggarakan pelatihan ini dengan tujuan meningkatkan kompetensi SDM Pertanian.

"Terutama di bidang budidaya tanaman Porang, hingga analisa usahanya di wilayah Kabupaten Barito Utara," jelasnya. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, peran penyuluh harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kualitas porang.

"Sebagai komoditas ekspor yang sangat menjanjikan, kualitas komoditas porang harus ditingkatkan. Dan kita berharap penyuluh berperan dalam hal pembudidayaan porang," katanya.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, saat ini porang memiliki potensi besar sebagai komoditas 'Mahkota'.

"Permintaan ekspor Porang dari beberapa negara juga semakin meningkat. Karena porang bermanfaat sebagai bahan pangan alternatif maupun bahan baku kosmetik," katanya. 

Dengan alasan itu, Kementerian Pertanian terus meningkatkan budidaya tanaman Porang guna mendongkrak komoditas pertanian.

"Kita berharap Porang mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, nilai ekspor dan peningkatan kesejahteraan petani Indonesia," katanya.[rilis]


Lebih baru Lebih lama