BANJARMASIN – Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian, yang ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi petani milenial di berbagai daerah.
Hal ini ditunjukan dengan target mencetak 2,5 juta petani milenial pada 2024 mendatang, mengingat regenerasi petani merupakan hal mutlak yang harus segera dilakukan bila pembangunan pertanian mau terus berjalan.
Hal tersebut sebagaimana arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pertumbuhan pertanian harus diikuti oleh SDM yang andal.
“SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian,” kata SYL.
Lanjut SYL, "Yang harus dilakukan besok, kalau dalam pikiran saya adalah bagaimana produktivitas dari pertanian bisa diangkat dengan baik. Jadi di kepala kita, harus ada kata maju, mandiri dan modern. Karena yang modern itu tentu dengan teknologi, dimana kemajuan pertanian tidak mungkin hadir tanpa teknologi. Di sana, anda membawa riset science dan teknologi, serta keterampilan," paparnya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi pun menegaskan bahwa peningkatan kapasitas petani sebagai upaya pengembangan pertanian dari hulu hingga hilir dapat dilakukan dengan berbagai aspek.
"Pembinaan dapat dilakukan melalui bimbingan pelatihan dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring kerja," kata Dedi.
Selaku PPIU Program YESS untuk provinsi Kalimantan Selatan, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru menggelar workshop ekosistem Kabupaten dan Provinsi di Kindai Hotel, Banjarmasin, Selasa (7/6/2022).
Mewakili Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Isnanto selaku Kasubag tata usaha SMK-PPN Banjarbaru mengharapkan dukungan dari berbagai pihak. Karena menurutnya para pateni millennial atau penerima manfaat dari program YESS ini tidak akan mampu menembus pasar jika tidak adanya koordinasi dan dukungan dari pemerintah daerah dan stakeholder terkait.
Di samping itu, Project Manager PPIU Kalsel, Angga menyampaikan bahwa kegiatan ini mengarah kepada Product Oriented dan Market Oriented. Sehingga nantinya 2 hal tersebut dapat beresonansi terhadap peningkatan ekonomi di masing-masing daerah dan dapat menyokong pula perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Dengan adanya kegiatan ini, harapannya akan mampu tercipta peluang dan tantangan di sekitar para penerima manfaat. Sehingga dapat menciptakan lingkungan usaha yang kondusif, yang nantinya berujung pada terciptanya ekosistem bisnis dan usaha pertanian di wilayah Program YESS Kalimantan Selatan," jelas Angga.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini dihadiri oleh 59 orang peserta yang diantaranya terdiri dari Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Bappeda dari 3 Kabupaten pelaksana Program YESS, DIT, Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Dinas Koperasi UMKM, Kadin, HIPMI, Mobilizer Dan Mentor Program YESS, Financial Advisor Program YESS, para Off Taker, dan penerima hibah kompetitif tahun 2021.
Selain itu, perwakilan dari beberapa pihak perhotelan seperti Hotel Rattan Inn, Swiss Bell Hotel, Dafam Hotel dan Kindai Hotel juga turut hadir dalam kegiatan ini di mana para offtaker ini juga berkomitmen dalam memberikan kesempatan kepada penerima manfaat program YESS untuk memasarkan produk hasil pertanian mereka.[adv]
Penulis : Tim Humas SMK-PPN Banjarbaru
Tags
smkpp