Kadinkes Barsel Minta Jangan Panik, Adanya Isu Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak

Kadinkes Barsel Minta Jangan Panik, Adanya Isu Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak


BUNTOK – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Barito Selatan, dr. Daryomo Sukiastono mengimbau kepada masyarakat di daerah setempat agar tidak panik menanggapi maraknya isu gagal ginjal misterius pada anak.

Pria yang akrab disapa dokter Yomi ini mengatakan, bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak di Barsel. 

“Ya, di Kabupaten Barito Selatan tidak ada kasus Gagal Ginjal Akut,” kata Nyomi Kamis 20 Oktober 2022.

Dia kemudian meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait penyebab penyakit. Karena, kata dia, sampai saat ini masih dalam penelitian dan belum ada statemen dari Kementrian Kesehatan dan BPOM, terkait obat-obatan yang diisukan menjadi penyebab penyakit gagal ginjal misterius itu. Guna menghindarkan anak-anak dari penyakit, dokter Yomi lebih menyarankan kepada para orang tua untuk tidak panik. Namun, kata dia, lebih meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan asupan gizi bagi anak. 

“Semakin peduli terhadap kesehatan anak-anak kita, termasuk konsumsi makanannya dan peduli terhadap kebersihan lingkungan kita,” ungkapnya. 

Sebelumnya adanya informasi telah ditemukan sejumlah kasus gagal ginjal akut misterius di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan, ada berita tercatat setidaknya sudah ada 189 anak di berbagai daerah yang dilaporkan terkonfirmasi mengalami gagal ginjal akut.

Menurut keterangan dari Kemenkes RI, ada beberapa keluhan yang sering ditemukan pada penyakit gagal ginjal akut yang dimaksud, yaitu anak mengalami diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari. Kemudian, batuk, pilek, sering mengantuk, dan jumlah air kecil (urin) semakin sedikit atau bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali. 

Selain itu, gejala lain yang juga perlu diwaspadai adalah perubahan warna pada urin. Bila urin berwarna pekat atau kecoklatan atau volume urin berkurang hingga tidak ada urin selama 6-8 jam pada siang hari. 

Apabila itu terjadi, kata dia, diharapkan orang tua diminta untuk segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Hingga saat ini, penyebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak sendiri belum diketahui secara pasti. 

Berkaitan dengan hal itu, Kemenkes RI menyebutkan bahwa pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah membentuk tim untuk mengamati dan menyelidiki kasus misterius pada anak tersebut.[adv]

Lebih baru Lebih lama