SMKPP Kementan Siap Gencarkan Genta Organik Melalui Sekolah Lapang

SMKPP Kementan Siap Gencarkan Genta Organik Melalui Sekolah Lapang

KALIMANTAN TIMUR – Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mengencarkan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang ramah lingkungan, sekaligus dapat memberikan nutrisi bagi unsur hara serta memperbaiki kesuburan tanah. 

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah, adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.

“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” ujar Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, dari berbagai hasil riset dan pengalaman petani, yang menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia saja, juga pupuk organik, pupuk hayati, mikroorganisme lokal dan pembenah tanah.

“Pupuk organik, hayati dan pembenah tanah petani mampu membuat sendiri, asalkan mau. Tidak ada alasan untuk tidak menyuburkan tanah di saat pupuk mahal,” ujar Dedi.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah BPPSDMP Kementan, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru melakukan pengawalan dan pendampingan dalam kegiatan Sosialisasi dan Rembug Tani dalam rangka pelaksanaan Sekolah Lapang (SL) dengan mengangkat tema besar genta organik di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Rabu (15/3/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Koordinator BPP Anggana, Sekdes anggana dan para penyuluh serta perwakilan beberapa poktan.

Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso berharap dengan adanya rembug tani ini para perwakilan yang hadir bisa bermusyawarah untuk menetapkan jadwal sesuai dengan kondisi setempat. 

Selain itu, Budi juga mengharapkan dengan adanya SL mengenai genta organik nanti, para pelaku tani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. 

“Kami berharap dengan adanya SL nanti, bapak ibu pelaku tani bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia, syukur-syukur jika nanti bisa 100% organik. Sehingga produk yang dihasilkan bisa diklaim produk organik dengan harga tinggi," kata Budi.

Senada, Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja, Tri Ida Kartini juga mengungkap kan hal serupa. Ia juga menegaskan, mengurangi penggunaan pupuk kimia bukan berarti tidak boleh, namun lebih ke arah penggunaan pupuk berimbang antara pupuk kimia dan pupuk organik.

Dari kegiatan rembug ini, telah disepakati bahwa nantinya kegiatan SL akan digelar oleh BPP Anggana dengan diikuti oleh pesera sebanyak 50 orang dari 10 kelompok tani yang berasal dari desa Sungai Meriam dan Desa Sidomulyo.[]

Lebih baru Lebih lama