Cetak Wirausaha Muda Pertanian, Kementan Perkuat Kemampuan Petani Millenial

Cetak Wirausaha Muda Pertanian, Kementan Perkuat Kemampuan Petani Millenial

TELAGA LANGSAT -  Peningkatan mutu sumberdaya manusia (SDM) Pertanian, terutama generasi milenial merupakan salah satu target utama Kementerian Pertanian RI.

Kementerian Pertanian bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) akan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian. Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

Pelaksanaan program di wilayah Kalimantan Selatan meliputi wilayah kabupaten. Banjar, Tanah Laut dan. Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan. Hulu Sungai Selatan merupakan penambahan wilayah baru di tahun 2023. 

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS Kementan.

“Pertama Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari Program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," sebut Dedi. 

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS kembali menggelar Bimbingan Teknis bagi Wirausaha Pemula (Basic Training and Advanced Training for Start Up Young Entrepreneurs).

SMK-PP N Banjarbaru dalam hal ini sebagai PPIU Kalsel menggelar Bimtek Bagi Wirausaha Pemula dengan tema “Pelatihan Pemasaran Melon Premium dan Mekanisme Pengairan Otomatis”, bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Diikuti oleh 25 orang Calon dan Penerima Manfaat Program YESD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, kegiatan ini digelar selama 2 hari, sejak Kamis (30/11/2023) sampai Jum’at, (01/12/2023).

Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, menyampaikan, “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam mengembangkan pertanian melon modern dan pemasarannya, serta memiliki keterampilan dalam mengolah buah melon”, ujarnya.

Angga berharap, bimbingan teknis ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi para peserta, mengangkat keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola bisnis, khususnya dalam bidang pemasaran melon premium dan penerapan mekanisme pengairan otomatis. 

“Semoga bisnis mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi entitas yang mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif”, harap Angga.

Materi yang diberikan dalam acara ini sangat beragam dan disampaikan oleh para ahli di bidangnya. Pemateri pertama adalah Misrani dari P4S PATRA MANDIRI membahas potensi dan pemasaran melon premium, serta memberikan wawasan mendalam mengenai mekanisme pengairan otomatis. Peserta tidak hanya diberikan pengetahuan teoritis, namun juga langsung terlibat dalam praktik mekanisme pengairan otomatis.

Pemateri kedua Irani, dari Kelompok Wanita Tani (KWT) turut berkontribusi dengan memberikan materi seputar produk olahan berbahan melon. Peserta diajak untuk memahami dan mempraktikkan pengolahan sirup melon secara kreatif. 

Pemateri ketiga, Wahyu Amrulah, seorang digital marketer berpengalaman memberikan materi tentang media sosial sebagai wadah pemasaran, serta praktek marketing konvensional dan digital marketing.

Menariknya, acara ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga platform untuk berbagi pengalaman dan membangun jaringan antarwirausaha. Para peserta dapat saling bertukar ide dan pengalaman, membentuk komunitas yang solid dalam upaya mengembangkan bisnis mereka.

Materi yang didapatkan peserta diantaranya Potensi dan Pemasaran Melon Premium Misrani, Mekanisme Pengairan Otomatis Misrani, Praktik mekanisme Pengairan Otomatis, Produk Olahan Berbahan Melon, Praktik Pengolahan Berbahan Melon, Media Sosial Sebagai Wadah Pemasaran, dan Praktek Marketing Konvensional dan Digital Marketing.[adv]

Sumber : Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Lebih baru Lebih lama