BANJARMASIN - Bank Kalsel
bersama Forum Group Discussion (FGD) BPD 8 menyerahkan bantuan kepada Masjid Sultan
Suriansyah, salah satu cagar budaya bersejarah di Jalan Kuin Utara, Banjarmasin
Utara, Selasa (25/2/2025).
Bantuan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap peran
masjid tersebut sebagai tonggak awal penyebaran Islam di Kalimantan Selatan
(Kalsel).
Kegiatan ini meliputi dukungan untuk berbuka puasa bersama
selama Ramadhan 1446 H, santunan bagi marbot (pengurus) masjid, serta bantuan
untuk Panti Asuhan Sultan Suriansyah dan lembaga pendidikan di kompleks masjid.
Penyerahan bantuan ini
merupakan bagian dari rangkaian kegiatan FGD BPD 8 yang digelar pada 23 hingga 25
Februari 2025 di Banjarmasin, sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian
budaya dan nilai-nilai keagamaan.
Direktur Operasional Bank Kalsel, Abdurahim Fiqry menjelaskan, bantuan
ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam menjaga warisan
budaya dan agama.
“Kami sangat menghargai peran Masjid Sultan Suriansyah sebagai
simbol sejarah penyebaran Islam di Kalsel. Bantuan ini diharapkan dapat
meringankan beban pengurus masjid dan lembaga pendidikan di sekitarnya,
sekaligus mendukung kelestarian cagar budaya ini,” ujarnya.
Direktur Utama BPD Jambi, Khairul Suhairi, turut menyampaikan
apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Ini adalah langkah nyata dalam pelestarian budaya dan agama.
Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat yang luas, tidak hanya bagi
masjid, tetapi juga bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Ketua Umum Masjid Sultan Suriansyah, H. Anang Syahrani,
menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan.
“Alhamdulillah,
bantuan dari Bank Kalsel dan BPD 8 ini sangat berarti bagi kami. Selain untuk
kegiatan buka puasa bersama, bantuan ini juga akan digunakan untuk mendukung
operasional masjid, panti asuhan, dan lembaga pendidikan di sini,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Masjid Sultan Suriansyah bukan hanya
sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat edukasi sejarah dan budaya.
“Masjid ini adalah bukti nyata perjalanan Islam di Kalsel.
Kehadiran para tamu dan bantuan ini menjadi pengingat bahwa kita semua memiliki
tanggung jawab untuk menjaga warisan ini,” tandasnya.
Plt Direktur Utama BPD NTT, Johanes, menekankan pentingnya
kegiatan semacam ini dalam membangun toleransi dan kebersamaan.
“Di NTT, kami juga aktif mendukung kegiatan serupa. Ini adalah
bentuk nyata bahwa perbankan tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga peduli
terhadap nilai-nilai budaya dan agama,” ujarnya.
Bank Kalsel dan BPD 8 mengajak seluruh masyarakat untuk turut
serta dalam upaya pelestarian budaya dan agama.
“Kami berharap langkah kecil ini dapat menginspirasi lebih
banyak pihak untuk peduli terhadap warisan budaya dan agama,” pungkas Abdurahim
Fiqry.[adv]