HUT ke-75 IGTKI Kalsel, Gubernur Apresiasi Peran Guru TK

HUT ke-75 IGTKI Kalsel, Gubernur Apresiasi Peran Guru TK


BANJARMASIN – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) PGRI tingkat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi momentum penting untuk membangkitkan semangat mengajar dan mengenalkan kiprah guru TK kepada masyarakat luas.

Acara yang digelar di GOR Hasanuddin HM, Banjarmasin, Rabu (28/5/2025), dihadiri sekitar 2.500 guru TK dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel. Kegiatan ini juga menjadi ajang refleksi sekaligus penguatan komitmen para pendidik usia dini terhadap program wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari TK.

Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Khatimah, menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi para guru TK. Ia menyebut guru TK sebagai pendidik sekaligus “orang tua pertama” yang membentuk karakter anak sejak dini.

"Peran guru TK sungguh luar biasa. Bapak dan Ibu adalah mutiara bagi bangsa ini. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya dalam membentuk generasi unggul," ucap H. Muhidin.

Ia menegaskan bahwa tantangan pendidikan anak usia dini kini semakin kompleks, terlebih dengan kemajuan teknologi yang memengaruhi pola belajar anak. Oleh karena itu, pendidikan karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan harus ditanamkan sejak dini.

Gubernur juga berharap IGTKI Kalsel terus menjaga kekompakan dan menjadi rumah yang nyaman bagi para anggotanya. Ia mengajak seluruh elemen untuk memperkuat sinergi demi peningkatan mutu pendidikan anak usia dini di Banua.

Sementara itu, Ketua IGTKI-PGRI Kalsel, Noor Lailawati, menjelaskan bahwa peringatan HUT ke-75 ini mengusung tema “Guru TK Bermartabat, Anak Indonesia Hebat, Mendukung Wajib Belajar 13 Tahun Dimulai dari TK.” Ia menekankan pentingnya pendidikan formal sejak TK untuk membangun fondasi sosial-emosional dan kognitif anak.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini belum seluruh guru TK menerima dukungan fasilitas secara merata. "Mudah-mudahan ke depan, perhatian dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota lebih ditingkatkan, termasuk soal kesejahteraan guru TK," ujarnya.

Lailawati menambahkan, insentif guru TK sangat bervariasi. Di bawah yayasan, nilainya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp1,5 juta per bulan, sedangkan dari pemerintah kabupaten/kota antara Rp6.000 hingga Rp2 juta, tergantung kemampuan anggaran masing-masing daerah.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa semangat para guru tidak pernah padam. "Walau insentif kecil, guru TK tetap eksis dan terus mengabdi untuk pendidikan anak usia dini," tutupnya.[adv]


Lebih baru Lebih lama