Di Tengah Incaran Covid-19, Kostratani Batola Jaga Ketersediaan Pangan

Di Tengah Incaran Covid-19, Kostratani Batola Jaga Ketersediaan Pangan

MARABAHAN - Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di kecamatan, saat ini gencar berperan dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dengan Kostratani pertanian akan lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan yang lebih modern.

Menyikapi pandemi Covid-19 yang saat ini belum juga usai, Mentan Syahrul memastikan agar masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara intens.

Hal serupa kembali ditegaskan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan, meskipun di tengah pandemi Covid-19 sektor pertanian tidak berhenti.

"Bahkan peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian dan ekspor berbasis IT (Informasi Teknologi)," terangnya.

Kostratani ini, lanjutnya, ibarat menu lengkap, dari hulu hingga hilir pertanian bahkan sampai makanan ada di meja makan tidak lepas dari peran Kostratani. 

"Apalagi di saat Covid-19 seperti ini, peran Kostratani menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan," ujar Dedi.

Dibuktikan dengan hasil panen padi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan. Beberapa daerah di Kabupaten ini telah panen bulan Maret. Kecamatan Rantau Badauh telah panen padi varietas ciherang seluas 50 hektare dari potensi 200 hektare.

Dari hasil panen bulan Maret lalu didapat produktivitas 4.9 ton per hektare. Panen menggunakan combine harvester bantuan Pemerintah di lahan pasang surut.

Penyuluh Kostratani di BPP Rantau Badauh, Herry Siswanto menyampaikan, saat ini Petani di Desa Danda Jaya melakukan penanaman baru bulan April sampai September dengaan target luas tanam 1460 Hektare. 

Varietas yang ditanam bervariasi mulai dari varietas lokal, siam mutiara, karang dukuh, ciherang hingga varietas unggul inpara dan inpari.

“Musim tanam bulan april ini, Insya Allah panen di bulan Agustus  sampai September, tanam menggunakan sistem tegel dan ada tabela," tutur Herry.

Kecamatan Rantau Badauh sendiri ada 2 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Gapoktan Timbul Jaya Ketua Senintoro yang terdiri dari 16 Kelompok Tani (Poktan) dan Gapoktan Fajar Jaya Ketua Wignyo Sutarno terdiri dari 13 Poktan.

Koordinator BPP Kostratani Kecamatan Rantau Badauh, Kaswariadi, S.Pt menjelaskan, lahan di wilayahnya merupakan pasang surut dataran rendah. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi, penyuluh tak henti mendampingi dan mengajarkan petani terutama teknik budidaya padi sesuai anjuran dan pemupukan berimbang.

Selain itu, penggunaan Combine Harvester saat panen raya selain mempercepat proses panen, juga disinyalir dapat menangkal penyebaran Covid-19. Interaksi orang di lahan ketika panen pun dapat diminimalisir, sehingga petani dapat menjaga jarak dan tidak berkerumun.

Ini merupakan hasil upaya bersama antara petani, penyuluh pertanian dalam mengelola usaha tani sesuai SOP yang tepat dalam program Kostratani. 

"Capaian panen yang luar biasa, apalagi saat ini kita sedang dihadapkan dengan wabah Covid-19. Tapi tidak menghalangi kami mengejar panen. Kami penyuluh dan petani bertekad untuk mengamankan stok pangan khususnya padi," pungkas Kaswariadi.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama