BARABAI - Pandemi Corona Virus Disease atau Covid 19 yang tengah melanda hampir seluruh pelosok Indonesia, tak menyurutkan semangat petani dalam mengusahakan komoditas pertanian.
Pun demikian dengan penyuluh pendamping yang senantiasa setia dan sabar mendampingi petani di wilayah kerjanya agar selalu dapat menghasilkan komoditas pertanian guna kecukupan bahan pangan di Indonesia.
Hal ini tentu saja senada dengan Program Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) di mana Pertanian tidak boleh berhenti.
Kepala BPPSDMP, Dr Ir Dedi Nursyamsi M.Agr menyatakan, penyuluh pertanian yang mendampingi petani bekerja di sawah baik tanam maupun panen padi selalu mengikuti SOP pencegahan Covid-19.
Kelompok Tani Harapan Baru yang berlokasi di Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian Kindingin, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (15/4/2020) melakukan kegiatan panen padi Varietas Lokal (Buyung) seluas 5 hektare dengan hanya menggunakan Ranggaman (ani-ani).
Letak lahan pertanian padi yang berada di daerah pegunungan Merantus, tak menyulutkan semangat petani maupun penyuluh dalam melakukan panen padi.
Combine Harvester tidak dapat digunakan di daerah ini, karena lokasi hamparan panen padi yang miring yang berada di kaki gunung, sehingga alat panen yang digunakan pun masih tradisional (ranggaman/ani).
Fahrudin, selaku Penyuluh Pertanian Lapangan yang mendampingi petani tersebut mengatakan, walaupun masih mempertahankan kearifan lokal dengan menggunakan ranggaman/ani-ani dalam melakukan kegiatan pemanenan padi, produktivitas panen yang dihasilkan pun cukup lumayan yaitu sebesar 3.4 ton per hektare.
Tingkat produktivitas panen padi yang petani dapatkan ini tentu saja makin menambah semangat para petani untuk terus menanam dan menghasilkan padi yang berkualitas dan berproduksi tinggi demi terjaganya kecukupan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.[advertorial]
Tags
Ekbis