Ramadhan segera Tiba, Poktan Penajam Panen Melon

Ramadhan segera Tiba, Poktan Penajam Panen Melon

PENAJAM - Bulan Ramadan dan lebaran semakin dekat, kebutuhan masyarakat akan bahan pangan pun semakin meningkat. Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, pejabat daerah beserta jajarannya harus memastikan ketersediaan pangan di daerah masing-masing.

Ini juga sekaligus untuk memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik. Demikian disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi yang mengarahkan agar seluruh pelaku pertanian senantiasa bergerak mempertahankan ketersediaan pangan.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Larahana SP selaku Kordinator BPP Kecamatan Penajam semakin giat untuk memberi semangat kepada petani dan penyuluh di daerah binaannya. 

Ia terus memacu produksi hortikultura yang menjadi andalan mereka sebagai kecamatan penyangga utama hortikultura di Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU).

Terbukti Kelompok Tani (Poktan) Tunas Harapan Desa Petung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan panen melon tumpang sari padi, Selasa (14/4/2020).

Permintaan pasar terhadap komoditas melon varietas Leoni F1 Bintang Asia terus meningkat menjelang Ramadhan. Varietas yang menjadi ciri Desa Petung ini juga semakin banyak dicari oleh konsumen.

"Poktan Tunas Harapan didampingi Penyuluh baru saja memanen melon sebanyak 3000 pohon dengan produktivitas 20 sampai 30 ton per hektare," ungkap Larahana.

Sutrisno, anggota Poktan Tunas Harapan menyebutkan petani di PPU biasa menanam melon diintegrasikan atau tumpang sari dengan tanaman padi.

“Umur panen tanaman melon 2,5 bulan, menggunakan pupuk kombinasi organik dengan kimia," tutur Sutrisno.

Nurbayah selaku penyuluh pertanian selalu berusaha menerapkan prinsip physical distancing dan menggunakan masker untuk perlindungan saat kegiatan di lapangan.

Beliau mengungkapkan, walaupun pandemi Covid-19 masih tersebar, petani selalu siap mengolah lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan horti masyarakat.

"Kalian di rumah saja biar kami yang tetap dilahan," pungkas Nurbayah.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama