Spirit di Tengah Covid-19, Petani Alalak Terus Tanam Padi

Spirit di Tengah Covid-19, Petani Alalak Terus Tanam Padi

MARABAHAN - Kecamatan Alalak adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Potensi di Kecamatan Alalak sama dengan kecamatan-kecamatan lainnya di Barito Kuala, yaitu penghasil padi.

Ini dikarenakan Barito Kuala memiliki hamparan persawahan yang luas, dengan tipe lahan pasang surut. Potensi yang dimiliki ini menjadi suatu kelebihan, sekaligus keuntungan bagi masyarakat tani di wilayah tersebut. 

Hal itu pula yang dilakukan oleh masyarakat tani di Kecamatan Alalak, di tengah maraknya musibah yang sedang terjadi di dunia sekarang ini. Kendati demikian, Covid-19 bukanlah penghalang semangat para petani untuk terus menjalankan tugasnya.

Sebagai petani, untuk memproduksi hasil pertanian adalah menjadi suatu kebanggaan. Terlebih di saat keadaan seperti ini, petani meyakini produktivitasnya dapat meningkatkan daya imun dirinya dari Covid-19. 

Kecamatan Alalak memiliki 16 desa yang didominasi dengan lahan persawahan pasang surut, sehingga kondisi tersebut yang menjadikan Kecamatan Alalak salah satu lumbung padi bagi Barito Kuala bahkan untuk provinsi Kalimantan Selatan.

Sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Sugianto SP.T bersama dengan rekan penyuluh lainnya terus mendampingi para petani di wilayah kerjanya. Dengan semangat kebersamaan, para petani bersama PPL hari ini sudah melakukan penanaman padi lokal Siam di Desa Sei Lumbah dengan capaian luas tanam kurang lebih sebanyak 405 hektare, Senin (27/4/2020).

Menurut Sugianto, diperkirakan sampai dengan bulan Mei mendatang di Kecamatan Alalak akan tertanam padi seluas kurang lebih seluas 4.000 hektare.

“Dengan kondisi lahan pasang surut menjadikan dua wilayah pertanaman, yaitu satu bagian wilayah yang hanya dapat ditanami padi varitas lokal dan satu bagian wilayah yang dapat ditanamai padi varietas unggul," jelas Sugianto.

Motivasi serupa juga datang dari Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi. Ini tampak dalam setiap kali tatap muka online atau videoconference dengan petani dan penyuluh. 

"Ketika hampir semua orang dianjurkan diam di rumah, maka penyuluh dan petani serta tenaga medis tetap keluar rumah untuk melaksanakan tugas masing-masing. Mereka pejuang kehidupan untuk menyelamatkan negeri ini dari pandemi Covid-19," katanya.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama