TIDAK hanya pemerintah semata, sejumlah tenaga pendidik dan masyarakat memuji langkah Astra Agro Lestari melalui sekolahnya mengembangkan budaya lokal.
Sekolah Astra Agro Lestari sendiri telah berhasil membuat citra kebudayaan dan kesenian daerah menjadi terkenal, meskipun berada di kawasan pelosok.
Pengembangan kebudayaan lokal melalui muatan lokal dan pengenalan budaya daerah identitas budaya dan kearifan lokal yang telah lama tenggelam. Ini membuat masyarakat memuji langkah tersebut.
Riniwati adalah salah satu perempuan dayak kenyah yang menjadi bagian dari team pengajar pengembangan seni Tradisional Dayak Kenyah, Kalimantan Timur di SMP Karya Nusa Lestari dan SD Astra Agro Lestari School, angkat bicara. Praktisi pendidikan ini merasa terbantu dengan sejumlah kegiatan pembelajaran kesenian di daerahnya.
“Saya senang sekaligus bangga menjadi bagian dari team pengajar SMP Karya Nusa Lestari, apalagi perkebunan sawitnya di daerah kampung sendiri, terlebih bagaimana Astra Agro Lestari melalui sekolahnya turut mengembangkan seni budaya daerah setempat. Saya bangga dan terharu,” tutur Rini kepada wartawan, Sabtu (5/12/2020).
Sekolah Astra Agro Lestari setidaknya menjadi harapan lain bagi generasi muda Dayak Kenyah. Selain bisa mengenyam pendidikan bermutu, murid-murid pun mendapat pembekalan lewat pembelajaran seni dan budaya. Salah satunya adalah mengenalkan sejak dini seni dan budaya Dayak Kenyah.
“Ini yang kami apresiasi ada sense of belonging and develop local culture, perhatian akan kelestarian budaya lokal justru kami dapatkan pula dari kawan-kawan di Astra Agro Lestari,“ ujar Perempuan kelahiran Muara Wahau 41 tahun silam.
Riniwati sendiri menilai ada manfaat lebih dengan keberadaan SMP Karya Nusa Lestari dan SD Astra Agro Lestari School di kampung halamannya.
Kehadiran dua sekolah yang dibangun perusahaan perkebunan sawit ini, sangat membantu masyarakat termasuk karyawan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan untuk anak anaknya.
Apalagi, sambung Rini, belajar mengajar selama pandemi COVID 19 terjadi beberapa penyesuaian, termasuk belajar dengan sistem daring atau BDR (Belajar Dari Rumah).
Bersama pengajar lainnya ia pun tetap mengedepakan penerapan protokol kesehatan, termasuk saat melakukan visite belajar ke rumah murid yang tersebar di pelosok kampung.
Pengembangan seni Tradisional Dayak Kenyah ini merupakan komitmen dari managemen PT Karyanusa Eka Daya (KED) dan PT Subur Abadi Plantation (SAP) untuk melestarikan dan mengembangkan budaya lokal, melalui dunia pendidikan.
“Budaya budaya lokal yang memiliki nilai nilai luhur harus terus di lestarikan dan di kembangkan sebagai bagian dari usaha membentengi anak anak dari pengaruh negatif dampak globalisasi,” jelas Dwi Hartono, Administratur PT Karyanusa Eka Daya, kepada wartawan.
Dijelaskan Dwi Hartono, anak-anak yang bersekolah di SMP Karya Nusa Lestari dan SD Astra Agro Lestari School bukan hanya anak anak dari PT KED dan PT SAP tetapi ada juga anak anak masyarakat sekitar.[adv]
Tags
Humaniora