Bimtek, Berdayakan Petani dan Penyuluh Pertanian Kutim

Bimtek, Berdayakan Petani dan Penyuluh Pertanian Kutim

HARAPAN percepatan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan petani terus dilakukan. Untuk mewujudkan ini, BBPP Binuang BPPSDMP mendapat dukungan Komisi IV DPR RI untuk meningkatkan kapasitas petani dan Penyuluh Pertanian.

Dukungan ini diaplikasikan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan membekali peserta baik motivasi atau perilaku, pengetahuan/knowledge, dan keterampilan/skill dalam mengembangkan agribisnis pisang.

"Langkah ini sekaligus mewujudkan peran BPP Kostratani di BPP Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur secara nyata mampu membumikan BPP sebagai wahana pembelajaran, pengembangan inovasi spesifik lokalita, terbangun jejaring kemitraan/usaha bersama,” terang Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si.

Peserta Bimtek meliputi Poktan, Gakpotan dan penyuluh pertanian, tepatnya sebanyak 42 orang. Hingga akhir Bimtek mereka tampak semangat mengikuti kegiatan Bimtek, baik in wall dan out wall.

Bimtek in wall dan out wall ini secara seimbang akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan terhindar dari kejenuhan dan kepenatan dalam jam pembelajaran yang padat, di mana diikuti peserta dari pukul 09.00 hingga 15.30 Wita.

Menurut Budiono, pembelajaran diiringi game namun mengandung pesan menanamkan semangat kuat, perilaku, informasi teknis dan aspek aspek yang mampu menstimulus daya improvisasi, inovasi dan kreativitas peserta dalam menyelesaikan permasalahan dalam budidaya pisang.

“Peserta menerima materi dan game secara terpadu, baik secara skill teknis pertanian maupun motivasi dan perilaku peserta dalam kegiatan pembelajaran," imbuhnya di sela praktik lapang.

Peserta, lanjutnya, juga diberikan bekal teknis budidaya pisang yang sehat dan produktif, membuat pupuk organik cair, pestisida nabati dan penyiapan bibit pisang yang sehat.

“Pembekalan skill teknis untuk meningkatkan produktivitas dan kompetitif secara optimal, sehingga dihasilkan produk yang kompetitif di pasar domestik dan global yang pada akhirnya mampu memberikan peningkatan kesejahteraan secara optimal dengan alam tetap lestari sehingga proses produksi pisang dapat berkelanjutan sebagaimana syarat-syarat yang ditentukan sebagai produk global," paparnya.

Kepala BPPSDMP, Prof Dedy mengatakan, salah satu program unggulan Kementerian Pertanian adalah meningkatkan 300 persen nilai ekspor di tahun 2024, salah satunya komoditas pisang yang telah menembus pasar China, Malaysia, Korea hingga Asia tengah, Eropa dan Jepang.[rilis]


Lebih baru Lebih lama