Pelatihan Manajerial Kostratani Berakhir, Awal Motivasi Peserta Memacu Peran Kostratani

Pelatihan Manajerial Kostratani Berakhir, Awal Motivasi Peserta Memacu Peran Kostratani

PELATIHAN yang diselenggarakan selama tiga hari, sejak 20 Mei 2021 akhirnya ditutup pada Sabtu 22 Mei 2021 lalu. Kegiatan ini secara resmi ditutup oleh Ir Fitrianoor mewakili Kepala Dinas. 

Dalam sambutannya, Soleh Wahyudi yang mewakili Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang yang juga bertindak sebagai pelatih dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa penutupan pelatihan hanya simbolis atas telah diakhirinya masa belajar. 

Berakhirnya masa belajar ini sejatinya juga sebagai awal langkah menuju perbaikan menuju BPP Kostratani Model.

"Penutupan kegiatan ini bukanlah akhir dari serangkaian proses pelatihan, akan tetapi menjadi awal untuk memacu semangat kerja kita menuju BPP Kostratani impian,” terang Soleh.

Dalam kesempatan kegiatan penutupan tersebut, Ir Fitrianoor menyemangati seluruh peserta untuk terus bekerja dengan baik, terutama mengaktifkan kembali peran BPP. 

Di antaranya selalu update data laporan utama Kementerian Pertanian yang harus dilaporkan melalui aplikasi setiap minggunya, update data Simluhtan setra E- RDKK dan aplikasi-aplikasi lainnya, dan meningkatkan kompetensi diri para penyuluh untuk mendukung konsultasi agribisnis.

Juga membuat demplot di BPP dan wilayah kerjanya, menginventarisir lembaga atau institusi serta perorangan yang berpotensi menjadikan peluang membangun perekonomian masyarakat.

"Sekali lagi saya mewakili kepala Dinas meminta agar selalu meng-update data. Jangan sampai terlambat, buat demplot, inventarisis intitusi/lembaga dan perorangan yang berpotensi meningkatkan perekonomian, hidupkan kembali BPP sebagai tempat konsultasi para pelaku utama dan usaha” terang Fitrianoor.

Pihaknya berpesan kepada pemerintah agar perbaikan sinyal internet di sebagian wilayah BPP di Kabupaten Tanah Laut ini mendapat perhatian. Selain itu juga dalam hal update data, penumpukan kerja para admin yang dirangkap oleh para penyuluh.

"Sehingga dirasakan mengurangi kinerja para penyuluh di lapangan,”  saran Fitrianoor di sela pengarahan saat menutup kegiatan pelatihan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, pengembangan SDM pertanian melalui BPP tidak mudah. Sebab ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. 

"Tantangan dalam pembangunan SDM pertanian, antara lain menurunnya jumlah petani. Sedangkan ketersediaan petani muda yang kompeten dan berdaya saing belum memadai," ujarnya.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kesempatan terpisah menyampaikan, tugas yang diemban BPP Kostratani jelas tidak mudah. 

"Oleh karena itu, Kementan akan terus berupaya agar terjadi peningkatan kualitas dan kapasitas BPP Kostratani,” pungkasnya.[rilis]





Lebih baru Lebih lama