Ke Daerah Perbatasan Malaysia, Kementan Latih Penyuluh Pertanian

Ke Daerah Perbatasan Malaysia, Kementan Latih Penyuluh Pertanian

UNTUK memberikan pemahaman kepada Penyuluh Pertanian mengenai penderasan informasi teknologi pertanian di era Agriculture 4.0, Badan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang kembali menggelar pelatihan. 

Kali ini berupa Pelatihan Multimedia IT bagi Penyuluh Pertanian bagi Aparatur Angkatan XII di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Ini juga sebagai bagian dari dukungan penuh berkelanjutan menyukseskan program pemerintah untuk membangun pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern.

Kabupaten Nunukan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan wilayah paling utara dari Provinsi Kalimantan Utara.

Ibukota kabupaten terletak di kecamatan Nunukan. Nunukan merupakan pelabuhan lintas dengan Kota Tawau, Malaysia.
 
Pelatihan Multimedia IT bagi Penyuluh Pertanian berlangsung selama 3 hari, mulai 25 sampai dengan 27 Juni 2021 di BPP Nunukan, Kabupaten Nunukan.

Adapun peserta Pelatihan IT bagi Penyuluh Pertanian ini adalah para penyuluh pertanian dari 10 BPP di Kabupaten Nunukan, seperti Kecamatan Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik Barat, Sebatik, Seimenggaris, Sembakung, Lumbis, Krayan.

Pada kegiatan pelatihan ini tampak hadir Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi S.Hut M.AP, Kepala Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasana, Rahmawati Matto beserta jajaran staf, Widyaiswara BBPP Binuang, Retno Hermawan M.Si dan Tota Totor Naibaho MP.

Masniadi dalam sambutannya menyampaikan, Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas peran dan fungsi BPP dalam kewujudkan kedaulatan pangan nasional. 

Melalui pelatihan ini, lanjutnya, diharapkan penyuluh pertanian Kabupaten Nunukan semakin meningkatkan lagi pengetahuannya di bidang teknologi informasi yang tentunya sangat bermanfaat untuk mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam Rapat Koordinasi Penguatan Kostratani Mendukung Ketahanan Pangan Nasional mengatakan, BPP Kostratani hadir untuk mengawal program utama Kementan, dan tujuan pembangunan pertanian. 

"Tujuan pembangunan pertanian sendiri adalah menyediakan pangan bagi 270 juta jiwa rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor," jelasnya.

Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, kualitas penyuluh pertanian turut menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. 

Bahkan, sambungnya, sejumlah negara maju membuktikan keberhasilan pertanian ditentukan kemampuan dan kompetensi SDM. Penyuluh pertanian adalah agen perubahan dan menjadi spirit pertanian bangsa ini. 

Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si selaku Kepala BBPP Binuang turut menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian tidak pernah berhenti memberikan edukasi dan bimbingan kepada penyuluh pertanian.

"BBPP Binuang selalu hadir mensupport petani dan penyuluh untuk meningkatkan kualitas SDM Pertanian kita. Pelatihan kali ini memberikan manfaat dan memotivasi penyuluh pertanian untuk semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas mereka dalam Teknologi dan Informasi," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Widyaiswara Retno Hermawan menyebut era Agriculture 4.0 saat ini tentunya tidak bisa terhindarkan lagi. Untuk itu, diperlukan kesiapan sumber daya manusia yang dituntut dapat mengelola dan menghadapi disrupsi Informasi Teknologi (IT).

"Sebagai seorang penyuluh pertanian harus terus update informasi dan memberikan layanan kepada petani dengan cepat dan tepat," terangnya. 

Adapun materi yang diajarkan oleh para narasumber, fasilitator dan widyaiswara adalah Membuat Media Penyuluh Pertanian Audio Visual; Mengakses dan Memanfaatkan Aplikasi Pertanian dan Publikasi Informasi Pertanian dan Pemanfaatan Teleconference sebagai Media Komunikasi Penyuluhan Pertanian. 

Output pelatihan kali ini adalah penyuluh pertanian harus dapat menggunakan teleconference zoom meeting sebagai host, membuat blogspot atau website BPP masing-masing peserta dan laporan utama Kementan.[rilis]


Lebih baru Lebih lama