Kembanglan Bawang Merah, BBPP Binuang Fasilitasi Dinas Ini

Kembanglan Bawang Merah, BBPP Binuang Fasilitasi Dinas Ini

BALAI Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang yang berperan ganda baik sebagai perpanjangan tangan kegiatan BPPSDMP di wilayah regional Kalimantan, juga sebagai mitra kerja bagi Dinas Pertanian Kabupaten dan Provinsi.

Ini tak lain dalam rangka meningkatkan SDM Pertanian di wilayah kerjanya, mengingat BBPP Binuang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Tak terkecuali Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sukamara yang sedang mengembangkan komoditas bawang merah, di mana telah mengajukan untuk kegiatan pelatihan teknis budidaya bawang merah. 

"Permohonan tersebut dikabulkan BBPP Binuang, dengan mengirim Tim Fasilitator untuk berkolaborasi dengan fasilitator lokal, sejak 16 hingga 20 Juni 2021, yang bertempat di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sukamara," ungkap Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si.

Antusiasme peserta sangat terlihat. Tak kurang 11 pertanyaan dilayangkan ke fasiliattor pendamping dari BBPP Binuang. Rasa dan tekad untuk mengikuti kegiatan giat juga sangat terpancar.

Alhasil, kegiatan hari pertama tanggal 17 Juni 2021, tak terasa sejak dimulai jam 08.15 hingga berakhir jam 16.50 peserta yang hadir pelatihan masih kompak mengikuti. 

Kegiatan yang diikuti seluruh penyuluh pertanian se-Kabupaten Sukamara, mencakup 32 desa dengan 30 PPL Kegiatan. Di hari pertama, peserta menerima arahan langsung dari Kepala Dinas KPP Kabupaten Sukamara, Evi Andriani SP MM dan dilanjut materi Kebijakan Pengembangan SDM dari Dinas KPP.

Kemudian materi Kebijakan Kostratani dari BBPP Binuang, Persiapan lahan, benih dan penanaman,vdilanjut materi Pengendalian OPT di mana peserta menerima materi pengenalan OPT pada tanaman bawang merah.

Juga diberikan keterampilan mengoprasionalkan aplikasi Scouting, yaitu fasilitas penginderaan penyakit, kondisi daun dan gulma pengganggu dengan bantuan satelit dan HP androit.

Peserta diajak bermain dengan gawainya untuk mengidentifikasi dan menentukan rekomendasi pengendaliannya. 

"Kegiatan akan dilanjut di hari kedua bersamaan praktik lapang Kapita Selekta dan pengendalian OPT secara kultur teknis terpadu," tambah Budiono, Widyaiswara BBPP Binuang.

Tak lupa dalam materi kebijakan Kostratani, disebutkan peran BPP menjadi strategis dengan 5 peran BPP Kostratani.

"Lima peran itu, yaitu sebagai pusat data dan informasi; pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, pusat gerakan membangun pertanian dan membangun pusat jejaring kemitraan," pungkas Purnadi.[rilis]


Lebih baru Lebih lama