Genjot Produktivitas, BPPSDMP Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh

Genjot Produktivitas, BPPSDMP Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh

ANTUSIAS petani dan penyuluh mengikuti pelatihan petani dan penyuluh “Pendampingan KUR” di hari ketiga dari gelombang 7 sampai dengan 9 mencapai 30.317 viewer. 

Hal ini sejalan dengan harapan Mentan RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa SDM berkualitas menjadi target yang harus dipenuhi agar pertanian nasional semakin berdaya saing, Selasa (10/08/2021).

“Pertanian itu dibutuhkan hari ini, besok dan kapan saja dalam kondisi apa saja. Pertanian bukan hanya makanan, juga lapangan kerja. Pertanian menghadirkan dimensi kuat seperti gotong royong dan aspek sosial,” kata SYL.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang yang bertanggung jawab pada gelombang 9 terpantau peserta yang mengakses melalui zoom sebanyak 1.542 partisipan, serta 1.310 viewer menyaksikan melalui live streaming youtube BPPSDMP dan 1.701 viewer yang mengakses melalui live streaming youtube Puslatan. 

Hadir pula 35 orang petani, petani milenial dan penyuluh se-Kecamatan Binuang yang di undang ke BBPP Binuang.

Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si dalam sambutannya mengakui terkejut dengan antusias dari para peserta pelatihan yang begitu banyak sekali mengikutinya. Terbukti dengan jumlah viewer yang ada di room zoom mencapai seribu lebih partisipan.

“Jadikanlah pelatihan ini menjadi tempat untuk meningkatkan keterampilan kita dalam  pengelolaan pemupukan berimbang serta pengetahuan mengenai Program Kredit usaha Rakyat dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas kerja kita," kata Yulia.

Hal senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang mengingatkan pentingnya pemupukan dosis tepat untuk efesiensi biaya tanam mendorong hasil maksimal dan menguntungkan.

“Kementan mendorong petani mendukung pemerintah. Caranya? Buatlah pupuk sendiri agar kebutuhan tanaman yang selisihnya 15 juta ton terpenuhi, yang dibuat sendiri oleh petani adalah pupuk organic, maka secara nasional dapat memenuhi 50 persen dari total kebutuhan,” kata Dedi.

Di momen pelatihan virtual ini juga, Dedi kembali mengajak para petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian untuk mendorong komoditas pertanian Indonesia berdaya saing di pasar lokal maupun global.

“Bagaimana cara meningkatkan daya saing? Peningkatan produktivitas adalah menjadi kunci dan bagaimana untuk menekan biaya produksi sebanyak banyaknya, dan ini adalah tugas kita semua, tugas Kementerian Pertanian, penyuluh dan petani untuk bersama sama meningkatkan produktivitas pertanian,” jelas Dedi.[bayu]


Lebih baru Lebih lama