Kementan Latih Insan Pertanian Teknik Produksi Benih Jagung Hibrida

Kementan Latih Insan Pertanian Teknik Produksi Benih Jagung Hibrida

BERTEMPAT di Agricultural Operation Room (AOR), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menyelenggarakan Pelatihan online, Rabu 18 Agustus 2021. 

Pelatihan yang dikemas dalam bentuk program Widyaiswara Sapa Kostratani/Wisatani ini diselenggarakan secara online/dalam jaringan melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. 

Wisatani yang sudah berjalan sepanjang 65 sesi ini mengangkat tema “Teknik Produksi Benih Jagung Hibrida” dan diikuti oleh lebih dari 400 partisipan. 

Adapun, BBPP Binuang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan). 

SubKoordinator Pelatihan Aparatur yang sekaligus Widyaiswara BBPP Binuang, Toni Nughara S.ST M.I.Kom saat membuka kegiatan Wisatani menyampaikan, Wisatani sesi 65 ini difasilitasi oleh Widyaiswara BBPP Binuang, Ramadhani Kurnia Adhi SP MS serta Soleh Wahyudi S.ST. M.I.Kom. 
Soleh Wahyudi,S.ST, M.I.Kom.

Moderator sekaligus Pemateri pada wisatani kali ini mengungkapkan, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting, karena mampu berperan penting dalam menunjang perekonomian negara sekaligus meningkatkan pendapatan Petani. 
 
Ramadhani Kurnia Adhi SP MS dalam kesempatannya saat menyampaikan materi mengungkapkan, sering kali petani apabila menanam jagung, mereka akan menanam benih dari ghasil panennya.

"Padahal apabila cara itu dilakukan secara terus menerus akan merubah kualitas dari jagung itu sendiri,” jelasnya. 

Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si dalam kesempatan terpisah menyampaikan, pada Wisatani sesi kali ini dikupas tuntas bagaimana Teknik Produksi Benih Jagung Hibrida.

"Ini diharapkan setelah mengikuti wisatani peserta mampu mengimplementasikannya di lapangan," harapnya. 

Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi dalam kesempatan terpisah berpesan, pelatihan harus tetap produktif menghasilkan SDM pertanian yang professional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha tinggi.

"Bagaimana caranya? Tentu melalui metode yang berbeda untuk saat ini. Karena saat ini kita masih ada dalam pandemi Covid-19, metodenya melalui virtual,” tuturnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, peningkatan kualitas SDM adalah hal yang penting.

"SDM pertanian di masa depan harus diisi dengan yang berkualitas. Harus muncul petani-petani milenial yang akan memberikan kemajuan dan inovasi untuk pertanian di Tanah Air. Oleh karena itu, regenerasi petani harus mulai dilakukan," katanya.[rilis]



Lebih baru Lebih lama