Pemprov Kaltara Dukung AMAN Perjuangkan Hak-Hak Adat

Pemprov Kaltara Dukung AMAN Perjuangkan Hak-Hak Adat

TANJUNG SELOR – Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Utara, Dr Njau Anau S.Pd M.Si membuka sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan musyawarah wilayah (Muswil) II Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kaltara tahun 2022.

Muswil ke II yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Tanjung Selor ini juga dihadiri oleh Bupati Bulungan yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan dihadiri peserta dari 21 komunitas se-Kaltara.

Melalui sambutan yang dibacakan, Gubernur menyambut positif atas terselenggaranya muswil pada hari ini. Ia mengharapkan hasil dari muswil akan melahirkan gagasan cemerlang sehingga AMAN sebagai wadah masyarakat adat dapat memperjuangkan hak-hak adatnya.

Pemerintah memahami keberagaman budaya masyarakat adat yang mengandung kekayaan budaya adat yang terbingkai dalam kesatuan berbangsa dan bernegara sehingga pemerinta mempunyai dasar hukum yang kuat untuk memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat hukum adat sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 pasal 18B.

“Keberadaan masyarakat adat, keragaman budaya dan tradisi di Kaltara merupakan kekayaan dan anugerah yang harus kita jaga bersama-sama. Melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 dan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020, Pemprov Kaltara terus berupaya mendukung optimalisasi pemberdayaan masyarakat adat serta memperkuat lembaga kemasyarakatan adat/lembaga adat/masyarakat hukum adat yang ada di Kaltara,” katanya, Selasa (2/8/2022).

Dalam Muswil yang mengusung tema Mendorong Legalitas Pengakuan dan Pelindungan Masyarakat Adat di Kaltara ini, pemerintah juga mengajak AMAN untuk mendukung pemerintah dalam menata dan mengelola kepentingan masyarakat adat.

“Gubernur menginginkan pembangunan infrastruktur dan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan upaya kita bersama meberdayakan masyarakat adat di Kaltara, agar percepatan pembangunan yang selalu kita kejar tidak sampai merugikan atau menghilakan kebudayaan dan adat yang sejatinya merupakan anugerah yang kita miliki,” tutupnya.[aspiansyah]


Lebih baru Lebih lama