Miris, Sakit tak Tertahankan Malah Diminta Tunggu Antrean 6 Bulan

Miris, Sakit tak Tertahankan Malah Diminta Tunggu Antrean 6 Bulan

BATULICIN - Seorang ibu rumah tangga bernama Suprehatin, warga RT. 01, Desa Pematang Ulin, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), hanya bisa pasrah terbaring di kasurnya di ruang berukuran 4 x 6 meter.

Wanita 29 tahun mengalami penyakit Kista Ovarium. Perutnya sudah membengkak seperti seorang perempuan yang sedang hamil 7 bulan. 

Sang suami, Sutiono, usai pulang kerja dari kebun juga tampak pasrah sembari menunggu antrean dari RSUD di Banjarmasin untuk dilakukan operasi.

Menurut Sutiono, awalnya sang istri tidak mengetahui adanya penyakit Kista Ovarium. 

"Saat itu rasanya bulan 3 atau di bulan 4 tahun 2022. Istri saya mengalami sakit di perutnya," tuturnya. 

Namun kali ini istrinya disarankan tukang pijat untuk diperiksa secara medis. 

"Rasanya sekitar bulan Agustus 2022, kami ke Puskesmas Karang Bintang di depan pintu gerbang Desa Pematang Ulin, Kecamatan Karang Bintang," ungkapnya.

Mereka disarankan doktor Puskesmas Karang Bintang untuk Ultrasonografi (USG). Kemudian dilakukan USG di Paradise yang ditangani dokter hingga kelihatan ada benjolan.

"Dikatakan ini penyakit Kista, kemudian kami ke RSUD Andi Abdurrahman Noor, dan ketemu dokter Ana, kami diminta lagi-lagi menunggu sambil dirawat," bebernya.

Selanjutnya diberi surat rujukan ke Rumah Sakit Ulin di Banjarmasin. Sesampainya di RSUD Ulin Banjarmasin, sang istri di USG lagi.

"Kebetulan dokternya tidak ada, sehingga kami kembali menunggu di tempat kelurga dan pada Selasa ketemu dokternya, dan istri saya kata dokternya positif akan dioperasi dan kami diminta ke bagian administrasi," paparnya.

Untuk operasi, pasien diminta menunggu antrean paling lama 6 bulan. Sembari menunggu antrean, rasa sakit di perut sang istri terpaksa dirasakan.

Sutiono berharap istrinya bisa secepatnya ditangani. "Kami tahu bahwa saya orang yang kurang mampu yang bisa memakai BPJS pusat gratisan. Kalau bisa jangan dianaktirikan, ini kan menyangkut masalah kesehatan dan nyawa seseorang. Bayangkan sambil menunggu di rumah istri saya terus mengalami sakit di perutnya," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pematang Ulun, Winarto yang langsung menjenguk warganya itu berharap agar pihak terkait bisa memberikan solusi agar warganya ini bisa segera dilakukan operasi.

"Karena dia kan setiap hari selalu merasakan sakit, tolong kepada pihak terkait bisa segara mengkoordinasikan dengan pihak rumah sakit yang saya dengar dari pasien selama 6 atau kurang 6 bulan baru dapat antrean," tutupnya.[joni]


Lebih baru Lebih lama