Jelang Ramadan, DPRD Pinta Pemkab Bartim Tangani Inflasi

Jelang Ramadan, DPRD Pinta Pemkab Bartim Tangani Inflasi

DR. ARIANTHO S Muler ST, saat diwawancarai awak media usai mengikuti sidang Paripurna.| foto : yovan

TAMIANG LAYANG - Ramadan 1444 H tinggal hitungan hari. Tak heran, menjelang bulan suci kenaikan harga bahan pokok dan kenaikan harga lainnya ikut mewarnai perputaran ekonomi maupun kebutuhan masyarakat umum.

Kabupaten Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalimantan Tengah sendiri masuk daftar 10 besar se-Indonesia daerah terdampak inflasi atau biasa disebut kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam waktu tertentu.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Bartim, Dr Ariantho S Muler ST meminta Pemerintah Kabupaten Bartim untuk segera menangani inflasi melalui dinas terkait, mengingat kini hampir memasuki bulan Ramadan.

"Di waktu dekat ini kita akan memulai masuk ke bulan Ramadan, dan tentunya efek domino dari bulan Ramadan ini kan sudah kelihatan ada peningkatan harga bukan cuma di Barito Timur saja tapi juga di daerah lain," ucap Ariantho saat diwawancarai awak media usai Sidang Paripurna di Ruang Rapat DPRD Bartim, Selasa (14/3/2023).

Menurut politikus 4 periode ini, pihak terkait harus bisa menangani inflasi yang terjadi di Barito Timur. Seiring dengan hal tersebut, juga mengalami inflasi dan tentunya ada dua hal yang akan berpengaruh.

"Ya dari sisi inflasinya dengan harga, kemudian juga dari peningkatan sisi peningkatan kebutuhan masyarakat di bulan Ramadan ini," jelasnya.

Ia berharap melalui dinas yang menangani ini, secara khusus Dinas Perdagangan, untuk bisa melakukan operasi pasar. Kemudian juga untuk bagaimana mengantisipasi masalah kenaikan harga ini.

"Tentunya kebutuhan ini wajib dipenuhi di tingkat masyarakat. Tetapi di satu sisi, pendapatan masyarakat juga tidak bertambah tentunya hal ini harus menjadi skala prioritas dari pemerintah daerah melalui dinas teknis," tegas Ariantho.

Ariantho menyebutkan bahwa kenaikan harga selain kebutuhan pokok, ada juga kenaikan BBM, yaitu Pertamax yang juga dapat berdampak langsung ke masyarakat.

"Jadi bagaimana untuk mengatasi terutama mengatasi inflasi ini, yang kedua bagaimana untuk mengantisipasi kenaikan bahan pokok ini sehingga masyarakat kita tidak kesulitan pada saat mereka ingin memenuhi kebutuhan pokok mereka," paparnya.

Saat dikonfirmasi terkait kesiapan anggaran dari Pemkab dalam menangani inflasi, Ariantho menyebutkan bahwa anggaran tersebut tentunya sudah disiapkan.

"Kita di daerah ada disediakan untuk penanganan inflasi, dan saya rasa tinggal eksekusinya saja," pungkasnya.[yovan]

Lebih baru Lebih lama