Kolaborasi Kementan dan DPR-RI Tingkatkan Kapasitas SDM Petani dan Penyuluh Pertanian di Singkawang

Kolaborasi Kementan dan DPR-RI Tingkatkan Kapasitas SDM Petani dan Penyuluh Pertanian di Singkawang

SINGKAWANG – Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.

Berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI, Kementan Kembali menyelenggarakan Bimtek “Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh” di berbagai daerah. 

Terbaru, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menggelar Bimtek di Singkawang,  provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), pada Jum’at (2/6) dan Sabtu (3/6).

Bimtek yang mengusung tema pertanian organik ini total diikuti oleh 300 orang peserta yang terdiri dari petani (poktan maupun KWT) dan penyuluh pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian.

“Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan teknis, maupun sertifikasi profesi, salah satunya untuk penyuluh dan petani," ujar Syahrul.

Hal tersebut digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menekankan bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.

Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi.

Hadir dalam kegiatan, Anggota Komisi IV DPR-RI, Daniel Johan menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan teknis ini merupakan sebuah inisiasi yang sangat penting untuk dilaksanakan, karena salah satu tujuan bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM. Baik itu petani maupun penyuluhnya. 

“Harapannya akan berdampak pada peningkatan produksi dan penghasilan, melalui upaya yang dilakukan seperti perbaikan cara berbudidaya maupun melakukan inovasi pengolahan hasil pertanian sehingga produk tidak hanya dijual sebagai bahan mentah namun menjadi produk yang sudah diolah dan memiliki add value yang tinggi harapan muaranya dalah kesejahteraan petani akan meningkat,” sebut Daniel.

Hal serupa juga dsampaikan oleh Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso. Budi menerangkan, tujuan pelaksanaan bimtek ini salah satunya adalah guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dalam berusahatani baik itu pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan bagi penyuluh dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas dalam transfer informasi kepada petani.

Selain itu, Budi juga mengajak para peserta yang hadir untuk melakukan mitigasi dan antisipasi mengenai dampak fenomena iklim yang esktrem terhadap sektor pertanian.

Dalam kegiatan yang digelar selama 2 hari berturut-turut ini, para peserta dibekali materi mengenai Penguatan peran penyuluh dan petani dalam rangka menjaga ketahanan pangan pada kondisi perubahan iklim serta mengenai pertanian organik.[]
Lebih baru Lebih lama