Bidan Harus Berperan Sebagai Penggerak Pembangunan Kesehatan Reproduksi

Bidan Harus Berperan Sebagai Penggerak Pembangunan Kesehatan Reproduksi

BUNTOK - Anggota DPRD Barito Selatan (Barsel), Putri Siti Rochmawati, mengingatkan sekaligus meminta kepada bidan di kabupaten agar dapat berperan sebagai penggerak pembangunan dalam bidang kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi.

"Jadi peran bidan bukan hanya membantu persalinan, tapi juga penyuluh, pendamping dan bahkan penggerak," terang Putri, Rabu (23/11/2023).

Dikatakannya, kehadiran bidan ini sangat membantu pemerintah, sebab bidan sekarang ini ada di semua desa di Indonesia, baik yang berada di wilayah padat penduduknya maupun yang terpencil di pelosok desa.

"Bidan juga merupakan ujung tombak dari upaya peningkatan derajat kesehatan terutama kesehatan reproduksi," ucap dia.

Ia berharap dengan peran bidan tersebut, harapan hidup dan angka kematian bayi maupun ibu melahirkan terus menurun dan bisa terus ditekan.

"Saya berharap IBI Kabupaten Barito Selatan bisa terus berkontribusi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mulai dari sebelum kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas hingga kesehatan anak," harapnya.

Saat ini yang menjadi pekerjaan rumah alias PR, dan PR besar di Kabupaten Barito Selatan adalah mencegah stunting dengan enam fokus utama yang harus dikerjakan. Di mana 6 fokus utama itu, yakni pemberian obat tambah darah (FE) terhadap ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan, dan ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil 4 kali selama kehamilan.

Kemudian, lanjut dia, membawa balita ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembang, dan pemberian makanan tambahan balita (PMBA), jamban sehat dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

"Dari enam fokus utama ini, ada dua yang dikerjakan bidan yaitu pemberian tablet FE dan kelas ibu hamil empat kali selama kehamilan," jelasnya.

Sedangkan empat fokus lainnya, kata wanita berkerudung itu, terintegrasi dengan program kesehatan dan persalinan di fasilitas Kesehatan.[tomi]
Lebih baru Lebih lama