Tingkatkan Kompetensi, Guru dan Siswa Belajar Bersama dengan Praktisi Kultur Jaringan

Tingkatkan Kompetensi, Guru dan Siswa Belajar Bersama dengan Praktisi Kultur Jaringan


BANJARBARU - Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.

Maka, untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki berkompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian memaksimalkan pendidikan vokasi.

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan sektor pertanian. Peningkatan produksi padi diharapkan dapat menjawab tantangan semakin meningkatnya kebutuhan pangan nasional dari tahun ke tahun. Adapun peningkatan produksi padi dapat dicapai dengan meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi yang berkelanjutan dan efisien melalui pengembangan Pertanian Modern. 

"Masa depan pertanian ada di tangan anak-anak muda. Mereka akan turut menentukan arah pembangunan pertanian. Oleh sebab itu, kita berharap para generasi muda bisa memperkaya diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang pertanian," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, lulusan pendidikan vokasi Kementerian Pertanian dapat mencetak petani milenial yang berdaya saing tinggi dan berkompetensi.

Maka dari itu melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pendidikan Vokasi dari Kementerian Pertanian terus mempersiapkan calon-calon penerus generasi muda bidang pertanian.

Sekolah kali ini menggelar pelatihan untuk meningkatkan kompetensi bagi guru dan peserta didik kelas XI konsentrasi keahlian Agribisnis Fanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH). Pelatihan ini berupa kegiatan pembelajaran perbanyakan tanaman secara kultur jaringan.

Pembelajaran ini dilaksanakan selama 2 hari, terhitung mulai Kamis, (25/09/2025), bertempat di laboratorium Kultur Jaringan SMK-PP Negeri Banjarbaru di komplek lahan praktek H. Idak Banjarbaru.

Dijelaskan oleh Nita Apriliani, selaku Ketua konsentrasi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, kegiatan yang diikuti 28 siswa ini mengundang Jumiadi, seorang praktisi bidang kultur jaringan di Kalimantan Selatan.

Nita menambahkan, “Semoga pembelajaran ini dapat memberikan berbagi Imu, pengalaman, serta keterampilan praktis sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengelolaan laboratorium kultur jaringan di sekolah, khususnya bagi guru dan siswa kami," jelasnya.

Adapun pembelajaran yang di dapat diantaranya: Pemilihan eksplan atau bahan tanam pisang, Teknis sterilisasi diluar dan di dalam LAF, Teknis inisiasi pisang, Pembuatan media untuk inisiasi, Pembuatan media untuk subkultur, dan terakhir Subkultur penuntasan dan pengajaran, Media dan teknik Aklimatisasi.

Di beberapa momen Kepala SMK-PP Negeri Banjarbau, Yudi Astoni berpesan agar siswa harus yakin dengan pilihannya dengan bersekolah di SMK-PP Negeri Banjarbaru dan kalian harus bangga. Fokus, bekerja terbaik, orieantasi hasil, menjadi pemenang, sehingga kalian bisa menjadi generasi penerus pertanian di Indonesia baik menjadi job seeker ataupun job creator.[adv]

Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Lebih baru Lebih lama