BARABAI - Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Tengah (HST) resmi menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap seorang pria bernama E.S yang diduga terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan kegiatan ketahanan pangan berupa pengadaan bibit pisang Cavendish.
Penetapan status DPO dilakukan pada Rabu, 12 November 2025, setelah tersangka tidak memenuhi panggilan pemeriksaan dan tidak ditemukan di alamat tempat tinggalnya. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri HST, Aditya Rakatama, melalui Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Pidsus), Hendrik Fayol, Selasa (18/11/2025).
Fayol menjelaskan bahwa penerbitan DPO dilakukan sesuai dengan prosedur setelah berbagai upaya pemanggilan dan pencarian awal tidak menghasilkan keberadaan tersangka.
“Yang bersangkutan telah dipanggil secara patut, namun tidak hadir tanpa alasan yang sah. Setelah dilakukan penelusuran di alamat terdaftar, tersangka tidak ditemukan. Karena itu, mulai 12 November 2025, yang bersangkutan resmi kami tetapkan sebagai DPO untuk memudahkan proses pencarian dan penangkapan,” tegas Hendrik.
Berdasarkan data Kejari HST, E.S berusia 49 tahun, lahir di Banyuwangi, dan memiliki alamat terakhir di Desa Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, serta alamat lain di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ciri-cirinya antara lain tinggi badan sekitar 170 cm, berkulit sawo matang, berwajah oval, berambut hitam lurus, serta memiliki ciri khusus berjenggot dan berkumis.
Fayol menegaskan bahwa perkara ini menjadi fokus Kejari HST dalam upaya pemberantasan korupsi yang merugikan masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat agar memberikan informasi apabila mengetahui keberadaan E.S. Identitas pelapor pasti kami jaga kerahasiaannya. Dukungan publik sangat penting dalam penegakan hukum dan pemulihan kerugian negara,” ujarnya.
Masyarakat yang memiliki informasi dapat menghubungi hotline 0821-5410-1053, atau melaporkannya ke kantor polisi terdekat maupun langsung ke Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Tengah.
Hingga berita ini diturunkan, tim Kejari HST bersama aparat terkait masih intens melakukan pencarian di berbagai lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian tersangka.[nata]
Tags
peristiwa
