BANJARMASIN - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, HM Rosehan NB berharap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mampu memutus mata rantai Covid 19 di Banjarmasin.
Untuk itu butuh keseriusan dalam mencegah penyebaran virus Corona, termasuk dalam pengawasan atau pemeriksaan kesehatan warga yang masuk di setiap perbatasan. Dengan kata lain bukan hanya semangat bagi sembako.
Kader PDI Perjuangan ini mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dinilainya sengaja memperpanjang PSBB, mulai 8 hingga 21 Mei tentu dengan harapan PSBB jilid 2 lebih maksimal dan ketat dibandingkan PSBB pertama.
Namun kenyataan di lapangan, lanjut Rosehan, pelaksanaan PSBB jilid 1 dan 2, ternyata tidak jauh berbeda, bahkan lebih parah lagi. Ini karena warga masih banyak keluyuran siang maupun malam, tanpa adanya pemeriksaan kesehatan, meskipun diberlakukan jam malam.
“Seperti saya pantau di pintu masuk Pos PSBB Handil Bhakti, kondisinya tidak jauh berbeda PSBB pertama, hanya mengecek identitas dan tak ada petugas kesehatan,” tegasnya, kepada wartawan, Sabtu (16/5/2020) malam.
Saat tiba di Pos PSBB Handil Bakti, Politisi PDI Perjuangan Kalsel ini mengaku cukup heran masih banyak pengendara kendaraan bermotor, baik roda dua dan empat yang bepergian saat jam malam.
"Yang perlu mendapat perhatian Pemko Banjarmasin, yaitu aktivitas warga di dalam kota hingga perkampungan. PSBB kedua ini harus lebih baik dari yang pertama," ujarnya Rosehan.
Mantan Wakil Gubernur Kalsel ini mengatakan, dirinya juga mengkritik keseriusan Pemko Banjarmasin yang berjanji lebih semangat dan tegas saat pelaksaan PSBB jilid 2 yang tinggal beberapa hari lagi.
"Mana semangatnya, Pemkot Banjarmasin ayo berkeliling hingga dalam kota. Jangan hanya semangat saat bagi-bagi sembako saja," pungkasnya.[toso]
Tags
metro