BINUANG - “Pertanian tidak boleh berhenti” adalah slogan yang berulang kali diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan.
Sektor pertanian merupakan pendukung utama keberlangsungan suatu bangsa, terutama di masa sulit seperti ini.
Negara Indonesia sejak awal tahun 2020 dinyatakan memasuki masa pandemi Corona Virus Disease-19 atau yang sering disebut Covid-19 seperti yang telah terjadi di negara-negara lain di dunia.
Semua aktivitas masyarakat di segala bidang dibatasi serta masyarakat diimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah saja dengan tujuan membatasi pula gerak virus corona untuk menyebar semakin luas di wilayah Indonesia.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Mentan SYL, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, ciri pertanian modern di era industri 4.0 adalah akrabnya pelaku pertanian dengan penggunaan teknologi informasi dan internet.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian yang memiliki tugas pokok dan fungsi.
Tupoksi itu tak lain adalah melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
Di masa pandemi seperti ini, sesuai dengan protokol yang dikeluarkan pemerintah, kegiatan pelatihan regular pun terpaksa harus dihentikan untuk sementara.
"Namun kami tetap ingin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," terang Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si, Jumat (5/6/2020).
Yulia mengatakan, untuk mengakomodasi masyarakat yang ingin tetap belajar walaupun sedang di rumah saja, BBPP Binuang terpacu untuk semakin mengembangkan sistem pelatihan dengan bentuk online atau daring.
Menurutnya, saat pandemi ini seperti memaksa kita untuk berubah dengan cepat melalui penguasaan teknologi internet, pelaksanaan pelatihan online yang mungkin baru akan terlaksana dengan sempurna di tahun-tahun mendatang karena masih melalui berbagai pertimbangan, saat ini harus segera dapat disajikan pada masyarakat.
“Bentuk dukungan BBPP Binuang pada program dan kebijakan Kementan di masa pandemi ini, maka kami menggelar pelatihan online yang diberi nama WISATANI atau Widyaiswara Sapa Kostratani,” tambah Yulia.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, Ramadhani Kurnia Adhi SP MS menjelaskan, WISATANI segera dilaunching pada Senin 8 Juni 2020 dengan judul Bimbingan Teknis Pengendalian Hama dan Penyakit Utama pada Tanaman Cabai bagi Penyuluh yang berada di Kalimantan Selatan.
“Bimtek online ini nantinya menggunakan aplikasi zoom cloud meeting, pemateri dari Widyaiswara BBPP Binuang dipandu oleh Tim elearning Bidang Penyelenggara Pelatihan,” ungkap Ramadhani.
Toni Nugraha selaku Kepala Seksi Pelatihan Aparatur melalui hubungan telepon menyebutkan, WISATANI sendiri bertujuan untuk mendukung program Kementan melalui gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Di mana, lanjutnya, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) memiliki fungsi dan dan peran sebagai pusat pembangunan pertanian tingkat kecamatan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Melalui WISATANI diharapkan BBPP Binuang dapat berkonstribusi lebih dalam meningkatkan kapasitas kemampuan SDM pertanian yang berada di kostratani seperti tusi yang telah diamanatkan,” pungkas Toni yang juga sebagai penggagas WISATANI.[advertorial]
Tags
Ekbis