Wujudkan Swasembada Daging, BBPP Binuang Kolaborasi dengan Distan Gunung Mas

Wujudkan Swasembada Daging, BBPP Binuang Kolaborasi dengan Distan Gunung Mas

BINUANG – Program Food Estate telah digulirkan. Bagai dua sisi mata uang, program ini berperan untuk percepatan memakmurkan petani dan  swasembada pangan nasional, di lahan sub optimal lahan kering dengan keterbatasan hara.

Kabupaten Gunung Mas melalui Program Agro Smart mendapat dukungan BBPP Binuang melalui Pelatihan Tematik Pasca Panen dan Pengolahan Jagung Sebagai Pakan Ternak pada tanggal 22 hingga 24 April 2021. 

Kegiatan ini akan dilanjutkan melalui kerjasama pengembangan SDM Pertanian untuk tahun 2021-2023. Sehingga pelaku agribisnis mampu mengembangkan Pertanian Milenial untuk mempercepat mewujudkan program yang telah dicanangkan Bupati Gunung Mas, Jaya Samaya Monong SE M.Si, yaitu Agro Smart.

"Juga sekaligus BBPP Binuang dengan program petani milenial dan Kostratani-nya merencanakan berkolaborasi untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Pertanian RI yang sedang diemban BBPP Binuang," ungkap Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si.

Pelatihan diikuti 30 ASN dari unsur staf teknis dan penyuluh pertanian se-Kabupaten Gunung Mas yang meliputi 6 BPP. Mereka tampak antusias mengikuti pelatihan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian (Distan), Rody Aristo Robinson SP. 

Beliau memberikan arahan kepada para peserta untuk aktif dan serius mengikuti kegiatan pelatihan ini, mengingat peran strategis penyuluh pertanian dalam rangka untuk menyukseskan program Bupati, yaitu Agro Smart.

Tentunya dengan fokus komoditas jagung, ubi kayu dan palawija lainnya dengan dukungan peternakan. Diharapkan permasalahan kesuburan lahan akan menjadi solusi dari pengolahan limbah pertanian ini baik berupa jerami jagung/tebon, limbah ubi kayu, aneka kacang kacangan menjadi sumber pakan secara mandiri. 

Sedangkan limbah peternakan diharapkan menjadi solusi keterbatasan hara pada lahan pertanian di Gunung Mas, di mana dari kegiatan food estate 2019-2020 produktivitas jagung masih di bawah standar yaitu 1.0-2,5 ton/hektare. 

"Melalui rencana kerjasama ini dinas akan berkolaborasi dengan BBPP Binuang untuk bersinergis mengembangkan kompetensi pasukan Kostratani dengan kegiatan pengembangan SMD Pertanian," Imbuh Budiono, Widyaiswara BBPP Binuang.

"Kami akan berkolaborasi untuk bersinergis mewujudkan pasukan Kostratani yang unggul untuk mewujudkan program bapak bupati, Agro Smart," sela Rody Aristo Robinson SP selaku Kepala Dinas.

Tak ketinggalan dalam paparan Kebijakan yang disampaikan Sekretaris Dinas, Ir Gampang Lider Dese M.Si. Ia memberikan penegasan bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan petani dan penyuluh pertanian diharapkan bisa berkolaborasi dengan kegiatan mandiri dalam mengusahakan agribisnis jagung, ubi kayu.

"Tak kalah potensi kelapa sawit juga mampu menjadi alternatif sumber pakan ternak untuk mewujudkan swasembada daging. Sekaligus percepatan meningkatkan status hara lahan di kabupaten Gunung Mas. Sehingga Program Agro Smart, menjadi kenyataan," imbuh Ir Gampang.

“Kita yakin dengan kolaborasi program dan kegiatan ini akan mewujudkan misi masing-masing, baik Kementan, BPPSDMP, BBPP Binuang dan Pemkab Gunung Mas” sahut Budiono.

Semangat ini tak lepas dari dukungan Menteri Pertanian dan Kepala BPPSDMP untuk mewujudkan Kostratani menjadi wahana pembelajaran, klinik konsultasi, kemitraan usaha, pusat data base dalam rangka menopang program program Kementerian Pertanian RI lainnya. 

Ini seperti seruan Kepala BPPSDMP Prof Dr Dedy Nursyamsi.

Oleh karena itu, tak ada alasan lagi swasembada daging di Kabupaten Gunung Mas, tidak tercapai. 

"Dengan kolaborasi kegiatan ini insya Allah swasembada daging sekaligus peningkatan pendapatan/ kesejahteraan petani dan perbaikan lingkungan akan terwujud di bumi “Agro Smart” yang telah dicanangkan bapak bupati,” pungkas Budiono.[rilis]


Lebih baru Lebih lama