Maksimalkan Keterampilan Penyuluh, BBPP Binuang Monitoring Lahan Padi Petani

Maksimalkan Keterampilan Penyuluh, BBPP Binuang Monitoring Lahan Padi Petani

SECARA geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak di pesisir pantai. Kabupaten ini telah menjalankan program Pemerintah Pusat untuk mencapai ketahanan pangan melalui swasembada pangan.

Ini dilakukan dalam rangka menggenjot produksi padi, hama dan penyakit tanaman menjadi masalah yang krusial dalam budidaya tanaman padi.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) dalam mencapai ketahanan pangan di wilayah Kalimantan Selatan melalui BBPP Binuang melaksanakan pelatihan bagi penyuluh dalam mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi.

Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si dalam kesempatan terpisah menyampaikan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Penyuluh Pertanian yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu, dalam hal budidaya tanaman padi mulai dari pengolahan lahan, pengendalian OPT, pasca panen hingga analisa usaha tani. 

Kegiatan pelatihan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, Fauraji Akbar SP. Pelatihan dilaksanakan di BPP Batulicin, 17 hingga 19 Juni 2021 dengan diikuti 30 orang penyuluh dari berbagai BPP di bawah lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu.
 
Dalam sambutannya, Fauraji Akbar SP mengatakan, pelatihan ini sangat penting dalam meningkatkan produksi padi di semua kecamatan di Bumi Bersujud, sehingga menjadi kabupaten swasembada pangan. Pengendalian OPT memang menjadi masalah terbesar petani.

“Besar harapan saya para penyuluh mengikuti pelatihan ini dengan baik, bukan hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi dengan adanya praktek pengendalian dapat meningkatkan keterampilan penyuluh,” pungkasnya.

Amallia Rosya SP MSi sebagai Fasilitator mengatakan, serangan OPT di wilayah Tanah Bumbu bisa menyebabkan kegagalan panen pada petani. Salah satu mata pelatihan inti, adalah pengamatan OPT langsung ke sawah. 

Dari hasil pengamatan oleh penyuluh yang langsung terjun ke sawah, serangan penggerek batang padi atau disebut juga sundep hampir mendominasi walaupun di hamparan lain ada serangan tungro secara spot-spot yang disebabkan oleh hama wereng sebagai vektor.

Penyuluh harus bersinergi dengan POPT setempat dalam mengendalikan OPT ini, karena perlu diketahui bahwa penggerek batang salah satu hama yang bisa menyerang tanaman padi hampir pada semua fase pertumbuhan tanaman. Penyuluh perlu mengetahui cara penghitungan instensitas serangan hama sehingga dapat menentukan keputusan pengendalian secara bijak.

Upaya dalam mengendalikan OPT ada tanaman padi ini harus menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT sendiri adalah suatu upaya dalam mengatasi populasi OPT hingga batas yang tidak akan merugikan secara ekonomi dengan memadukan penggunaan beberapa teknik pengendalian yang saling menunjang. Salah satunya adalah perangkap, agens hayati dan pestisida nabati. 

Amallia mengajak penyuluh untuk menggali potensi agens hayati dan pestisida nabati dari tanaman lokal yang ada di Tanah Bumbu, sehingga dapat membantu petani dalam menangani OPT di lahan padi mereka.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian meminta kepada para seluruh insan pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh pertanian sebagai insan pertanian harus selalu mendampingi petani,” katanya.[rilis]

Lebih baru Lebih lama