Rapat Teknis Pendampingan Penatalaksanaan Program TB HIV di Kapuas

Rapat Teknis Pendampingan Penatalaksanaan Program TB HIV di Kapuas

KEGIATAN Ratek Pendampingan Penatalaksanaan Program TB HIV Dinkes Kapuas.| foto : istimewa

KUALA KAPUAS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas menggelar rapat teknis (Ratek) dukungan dan pendampingan tentang penatalaksanaan program Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV), Selasa, (8/11/2022), di Aula RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

Kegiatan yang dilaksanakan Dinkes melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) ini dibuka  Kabid P2P  Dinkes Kapuas dr H.Ahmad Haspiani, MM, Kes. 

Acara turut dihadiri Bidang Yanmed  tim Dots dan Tim HIV RSUD, Dinas Kesehatan Bidang P2P Seksi P2M serta pengelola program TB dan HIV dari  Puskesmas kota.

"Tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut untuk dapat memberikan dukungan teknis atau forum layanan, mempromosikan desentralisasi perawatan dan pencegahan terapi TB maupun HIV, serta pemberian OAT dan ARV dengan layanan berkualitas di semua tingkat. Kemudian Sosialisasi Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)," terang dr Haspiani, Kamis (10/11/2022).

Dikatakan dr Haspiani yang juga ketua IDI Kapuas ini, beberapa hal diharapkan dari kegiatan tersebut, diantaranya, faskes atau fasilitas yang telah mendapatkan 
sosialisasi dapat memberikan obat TPT dimana merupakan terapi  agar ILTB tidak menjadi TB aktif.

Kemudian lanjutnya, penemuan orang dengan ILTB bisa dilakukan dengan kegiatan investigasi kontak, penemuan di tempat khusus, pemeriksaan medical check-up rutin.

"Pasien yang teriagnosis HIV wajib diskrining TB begitu juga untuk pasien TB wajib di skrining HIV," ujarnya.

Selanjutnya untuk penanganan ILTB agar dilakukan melalui 5 tahap, yaitu identifikasi populasi beresiko, skrining TB aktif, pemeriksaan TST/IGRA, terapi pencegahan Tuberkulosis serta monitoring dan evaluasi.

"Untuk pasien HIV bila hasil skrining mengarah ke TB selanjutnya harus menjalani pemeriksaan diagnostik TBC (Genexpert)," kata dr Haspiani.

Dalam kegiatan tersebut pihaknya juga mengjadirkan sejumlah narasumber, yakni
dari organisasi profesi IDI, dr Joandrew J.H Gultom,Sp.PD, dan dr.Ryan Feizal MMR, dan Sub Koordinator P2 Penyakit Menular Bpk.Bambang EW,SKM.MSc.PH.[aan/adv]

Lebih baru Lebih lama