Peringati Maulid Nabi, Gubernur dan Wagub Kalsel Hadiri Acara di Kediaman Ketua DPRD Kalsel

Peringati Maulid Nabi, Gubernur dan Wagub Kalsel Hadiri Acara di Kediaman Ketua DPRD Kalsel


MARTAPURA — Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin didampingi istri Hj. Fathul Jannah bersama Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman dan istri, drg. Ellyana Trisya Hasnuryadi, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman Ketua DPRD Kalsel H. Supian HK, di Jalan Pamatang Panjang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kamis (25/9/2025).

Peringatan Maulid ini dirangkai dengan syukuran hari lahir ke-68 H. Supian HK serta peringatan 46 tahun usia pernikahannya dengan Hj. Faridah Supian HK.

Acara turut dihadiri sejumlah tokoh ulama dan pejabat daerah, di antaranya Habib Ali Alidrus, Habib Musa Assegaf, Pimpinan Ponpes Nurul Hijrah Tanah Laut KH. Mukri Yunus, serta Qari Ustadz Bugdadi. Hadir pula Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ilham Yunus, Kepala BINDA Kalsel Brigjen Pol Nurullah, Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana, Kepala Kemenag Kalsel H.M. Tambrin, dan sejumlah tokoh masyarakat Gambut dan Sungai Tabuk.

Dalam sambutannya, Gubernur H. Muhidin mendoakan agar seluruh jamaah yang hadir mendapat keberkahan dari Allah SWT serta memperoleh syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak. Ia juga mengingatkan pentingnya memperbanyak zikir dan shalawat, tidak hanya pada bulan Rabiul Awal.

“Bukan hanya di bulan Maulid Nabi, tapi di luar bulan itu pun sangat baik memperbanyak istighfar dan membaca shalawat,” ujar Gubernur H. Muhidin.

Ia kemudian mengisahkan sebuah riwayat tentang burung yang berkicau tanpa henti hingga para malaikat meminta mereka diam. Burung-burung itu hanya mau berhenti setelah Allah SWT mengampuni dosa orang-orang yang bershalawat kepada Rasulullah SAW.

Sementara itu, H. Supian HK selaku tuan rumah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur beserta para tamu undangan. Ia berharap momentum Maulid menjadi sarana mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Penceramah KH. Mukri Yunus dalam tausiahnya menegaskan bahwa peringatan Maulid bukan sekadar seremonial, tetapi wujud mahabbah (cinta) kepada Rasulullah dan sarana memperkuat keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.

Ia juga menceritakan kisah perjalanan hidup Rasulullah SAW sejak dalam kandungan, masa kecil hingga dewasa. “Rasulullah telah yatim sejak dalam kandungan, dan menjadi yatim piatu di usia enam tahun, lalu diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib dan pamannya Abu Thalib yang mengajarinya berdagang sejak usia 12 tahun,” tuturnya.

KH. Mukri Yunus menutup tausiah dengan kisah detik-detik malaikat Izrail mencabut nyawa Rasulullah SAW atas perintah Allah SWT pada usia sekitar 63 tahun, tepatnya 12 Rabiul Awal tahun ke-11 Hijriah atau 8 Juni 632 Masehi. Ia mengingatkan, sebesar apa pun amal ibadah seseorang akan sia-sia bila durhaka kepada orang tua atau enggan bershalawat ketika nama Rasulullah disebut.


Lebih baru Lebih lama