TNI dan Bulog Berkolaborasi Salurkan Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di HST

TNI dan Bulog Berkolaborasi Salurkan Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di HST

BARABAI - Pemerintah terus mendorong penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program ini merupakan instrumen penting dalam menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Dalam upaya mendukung program tersebut, Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah melalui Koramil jajaran melaksanakan kegiatan penyaluran dan penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah teritorialnya masing-masing, Sabtu (13/9/2025).

Komitmen yang ditunjukkan oleh Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah tersebut bekerja sama dengan Perum Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang logistik pangan, dengan tugas utama menjaga stabilisasi harga dan pasokan pangan pokok, seperti beras, serta melakukan berbagai usaha penunjang seperti pergudangan, transportasi, dan eceran komoditas pangan.

Dandim 1002/Hulu Sungai Tengah Letkol Inf Ardiansyah Okta Putra Siregar, menjelaskan, Kodim 1002/HST mempunyai target  11.800 kg  beras untuk didistribusikan ke masyarakat di Hulu Sungai Tengah, hingga hari ini  sudah didistribusikan ke masyarakat di wilayah teritorial Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah sebanyak 10.800 kg, sisa 1.000 kg (dari target),”ujarnya 

Proses distribusi beras SPHP disalurkan oleh Koramil jajaran dengan membuka gerai bazar murah sederhana. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp. 58.000,- hingga Rp. 60.000,- dan mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. 

Lebih lanjut Dandim 1002/HST mengatakan bahwa penyaluran beras murah ini juga menjadi wujud perhatian TNI kepada ketahanan pangan nasional. Dengan mengontrol jalur distribusi dan harga beras agar lebih terjangkau.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban hidup warga dan mendukung program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah. Hal ini juga sebagai langkah pengendalian inflasi agar kenaikan harga pangan dapat diminimalisir,” tuturnya.[nata]
Lebih baru Lebih lama