Kembangkan Usaha Tani, Ini Jurus Sukses P4S JAS-B Singkawang

Kembangkan Usaha Tani, Ini Jurus Sukses P4S JAS-B Singkawang

SINGKAWANG - Salah satu cara untuk menjadikan petani itu kuat, adalah dengan menggabung petani dalam satu wadah atau organisasi. Hal ini juga diinginkan pemerintah melalui petugas lapangan atau yang dikenal dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Ajuran untuk membentuk Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan lain sebagainya sudah menjadi keharusan. 

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) akan mudah untuk memberikan perhatiannya. Sebagai contoh, bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah akan ditujukan melalui Poktan. 

Begitu pula halnya para PPL akan lebih mudah dalam melaksanakan bimbingannya. 

Salah satu fungsi Poktan, adalah sebagai kelas belajar bagi para petani. Pembelajaran juga dapat dilakukan melalui bimbingan PPL atau antar petani itu sendiri. 

Salah satunya Poktan yang ada di Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Melalui bimbingan dan binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Kalimantan Selatan, dibentuklah Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) yang diberi nama JAS-B. 

Haji Naweri, Ketua P4S JAS-B mengungkapkan, untuk menjadikan, membentuk Poktan atau organisasi apapun namanya, itu tidak sulit. Telah banyak Poktan terbentuk, akan tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah apakah Poktan itu berjalan sesuai yang diharapkan.

"Poktan dapat berjalan dengan baik bila para anggotanya saling, yaitu saling kerjasama, saling percaya, saling terbuka dan saling-saling lainnya yang positif," terangnya. 

Menurutnya, hal itulah yang melatarbelakangi pemberian nama P4S-nya dengan nama JAS-B. JAS-B sendiri merupakan kependekan dari; Jujur, Akur, Sukses, Bersama.

Selain itu, suatu organisasi dapat berjalan dan terus berjalan apabila memiliki kegiatan yang terorganisir pula. Hal tersebut sudah dibuktikan oleh P4S JAS-B yang memiliki anggota 80 anggota.

Dengan luas lahan kurang lebih 70 hektare, mereka mengelola usaha tani hortikultura. Di antaranya Jagung manis, Talas, Paria, Mentimun, Kacang Panjang, Cabe Merah, Bawang Daun, Pisang, Pepaya dan Nenas. Sedang untuk peternakannya, sapi dan kambing.

Penentuan dan pengaturan usaha tani yang disepakati bersama, Naweri menyampaikan jika hal tersebut ditentukan oleh permintaan pasar, jenis tanaman dan luasan disesuaikan dengan permintaan.

Permodalan yang dibutuhkan para anggota akan diberi pinjaman oleh P4S JAS-B, sarana produksi berupa bibit, pupuk an-organik dan pupuk organik serta obat-obatan disediakan oleh P4S JAS-B, bahkan hingga pemasaran hasilnya menjadi tanggungan P4S JAS-B.

"Sehingga bila kita berkunjung ke P4S ini maka kita akan terkejut, karena tidak layaknya seperti P4S lainnya. P4S JAS-B setiap hari layaknya pasar, ada yang membeli saprodi dan ada pula yang menjual hasil panennya, ramai setiap hari,” jelas Naweri.

P4S JAS-B sudah melakukan yang namanya pertanian terpadu, yaitu dengan memanfaatkan limbah hasil pertaninnya seperti batang jagung dan lainnya yang digunakan untuk pakan ternak. Sedang kotoran ternaknya digunakan sebagai pupuk organik.

Naweri tidak hanya bergerak di bidang hulu, akan tetapi juga di bidang hilir atau pengolahannya. Hasil tanaman jagung manisnya yang melimpah, oleh Naweri diolah menjadi Susu Jagung yang memiliki rasa yang khas dan khasiat bagi kesehatan. 

Hal ini memanfaatkan lokasi yang berada di sekitar wisata, yaitu wisata pantai Pasir Panjang.

Sesuai namanya, perannya P4S JAS-B juga sering menjadi lokasi magang bagi para petani dan para siswa-siswi yang berada di Provinsi Kalimantan Barat.

“P4S JAS-B sering mendapat kunjungan baik dari instansi-instansi pemerintahan, mahasiswa dan dari Poktan lainnya. Tetap semangat dan selalu positif, itu salah satu kunci untuk melawan Covid-19,” pungkas Naweri.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama