BBPP Binuang Kembali Gelar Pelatihan Budidaya Padi Unggul

BBPP Binuang Kembali Gelar Pelatihan Budidaya Padi Unggul

PELATIHAN Teknis bagi Non Aparatur kembali digelar Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang. Pelatihan dengan mengusung tema "Budidaya Padi Unggul" kali ini, Selasa (22/6/2021) dilangsungkan di BPP Kecamatan Belawang. 

Peserta pelatihan sebanyak 30 orang berasal dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Belawang, Kecamatan Ratau Badauh dan Kecamatan Mandastana. 

Mewakili Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala, pembukaan pelatihan resmi dilakukan Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Rahmadi.

Hadir pula Koordinator Substantif Penyelenggaraan Pelatihan, Ramadhani yang mewakili Kepala BBPP Binuang, serta Penyuluh dan POPT Kecamatan Belawang.

Dalam pembukaan tersebut, perwakilan kepala dinas menyampaikan profil pertanian di Kabupaten Barito Kuala. Barito Kuala merupakan daerah terluas dalam produksi tanaman padi yaitu mencapai 104.000 hektare. 

Hal tersebut membuat produksi tanaman padi tertinggi se-Kalimantan Selatan. Akan tetapi dari segi produktivitas, Barito Kuala menempati posisi kedua dari bawah.

Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, dibuatkan target peningkatan produksi padi. Pertama; dengan cara meningkatkan luas tanam. 

Untuk meningkatkan luas tanam dapat dilakukan dengan tanam 2 sampai 3 kali. Untuk tanam tersebut memerlukan padi unggul yang berumur relatif pendek.

Luasan padi unggul di kabupaten Barito Kuala mencapai 20.000 hektare yang tertinggi di Kecamatan Belawang, Rantau Badauh dan Mandastana.

Kemudian kedua; dengan meningkatkan produktivitas. Untuk meningkatkan produktivitas dapat dilakukan dengan penggunaan varietas berdaya hasil tinggi, pemupukan berimbang, pola tanam jajar legowo dan pengawalan dalam pengendalian OPT.

Sedang ketiga; pengikatan kelas kelompok tani. Untuk mencapai hal tersebut, perlu dilakukan penguatan kelembagaan tani melalui kegiatan penyuluhan dan mendorong kerjasama di kelompok tani.

Penguatan kelompok tani ini perlu dilakukan, karena dari 1800 kelompok tani di Barito Kuala, 80 persennya merupakan kelas pemula.

Dalam mendukung program Food estate yang akan dilaksanakan pada tahun 2022, Barito Kuala mengembangkan sentra pangan seluas 25.000 hektare yang tersebar di 5 kecamatan yaitu Belawang, Ratau Badauh, Mandastana, Anjir Pasar dan Anjir Muara.

Materi yang diberikan dalam pelatihan Budidaya Padi Unggul, antara lain Pemilihan Varietas Padi unggul, Pengelolaan Lahan dan Air, Pengelolaan Kesuburan Lahan dan Pengendalian OPT. Materi pelatihan disampaikan dengan sedikit teori dan lebih banyak praktik di lapangan.[rilis]


Lebih baru Lebih lama