Uprgrade Diri, Penyuluh HSS Ikuti Pelatihan

Uprgrade Diri, Penyuluh HSS Ikuti Pelatihan

SEBANYAK 30 penyuluh dari 5 BPP di Hulu Sungai Selatan (HSS) mengikuti pelatihan budidaya padi lahan rawa yang digelar Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang. Pelatihan ini dipusatkan di BPP Kalumpang, mulai 22 hingga 24 Juli 2021.

Pelatihan kali ini ditujukan kepada Aparatur Pertanian atau Penyuluh ASN di lingkup Dinas Pertanian (Distan) Hulu Sungai Selatan. 

Sebagaimana diketahui, lahan pertanian di HSS sebagian besar merupakan lahan rawa lebak, di mana kegiatan pertanian menyesuaikan dengan kondisi kedalaman air yang menggenangi lahan. 

Praktis, musim tanam hanya sekali dalam setahun yaitu pada musim kemarau. Namun bukan berarti permasalahan yang dihadapi petani tidak berkembang. Perubahan iklim, gulma, serangan hama penyakit serta larangan membakar lahan merupakan beberapa masalah yang dihadapi petani saat ini. 

Pelatihan dibuka Hj Lutfiana, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Hulu Sungai Selatan. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan, usaha untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas perlu digenjot, sehingga potensi lahan yang luar biasa luas ini dapat memberikan dampak bagi stok beras khususnya di Kalimantan Selatan. 

“Petani diarahkan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhannya, tetapi juga diarahkan untuk menjual hasil gabah mereka. Bagaimana mereka mau menjual gabah mereka sedangkan mereka juga membutuhkan? Kita naikkan IP dan poduktivitas padi. Dengan itu, ada gabah yang mereka jual," tegas Lutfiana.

Ia juga berpesan kepada penyuluh untuk proaktif dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Di antara tugasnya adalah menjadi motivator dan fasilitator. 

Ia juga memotivasi petani agar terus mengusahakan lahan miliknya tetap hijau dan jangan membiarkan bera. Fasilitasi petani untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi.

Aman Nurrahman Kahfi, Widyaiswara BBPP Binuang menyampaikan, pelatihan merupakan salah satu upaya Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian untuk meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian.

“Potensi lahan lebak yang sangat luas, saat ini perlu diupayakan agar optimal," ujarnya.

Ia menyampaikan, kendala utama lahan rawa lebak ini ada pada pengelolaan lahan dan airnya. 

“Mari kita upayakan agar lahan yang masih terlantar untuk kita produktifkan,” imbuhnya.[rilis]


Lebih baru Lebih lama