Panen Kacang Tanah, Bukti Job Creator Terlahir di IA BBPP Binuang

Panen Kacang Tanah, Bukti Job Creator Terlahir di IA BBPP Binuang

SEJAK bulan Mei, BBPP Binuang telah melakukan program permagangan Kampus Merdeka,  bekerjasama dengan Uniska Banjarmasin. 

Sekian kali peserta magang telah melakukan proses usaha dari penyiapan lahan hingga panen. Salah satunya kegiatan kelompok Agri pada 6 Agustus 2021, telah memanen kacang tanah yang telah ditanam pada bulan Mei. 

"Secara ubinan hasil diperoleh kacang tanah polong 1 kilogram per m2," papar Budiono, Widyaiswara Pendamping dari Divisi Pengolahan Limbah IA BBPP Binuang.

Menurutnya, peserta diberikan bekal perencanaan usaha tani, dengan menghitung kebutuhan sarana produksi, jadwal kegiatan budidaya, hingga menentukan ciri ciri hasil tanaman siap dipanen.

Pada kesempatan berbeda, lanjutnya, mereka juga menyiapkan pupuk organik yang dibuat sendiri sebagai bahan sarana produksi yang akan diuji efektifitas lapangan.

"Komodiats yang telah di uji efektifitas lapangan diantaranya sawi, kedelai polong, dan kacang tanah," imbuhnya.

Tentu langkah ini, seperti harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Presiden Joko Widodo, saat membuka Pelatihan Petani dan Penyuluh “Sejuta Umat” pada tanggal 6 Agustus 2021, penuh harap pada para petani milenial dan petani andalan yang akan dikukuhkan.

Mereka dikukuhkan untuk menjadi motor penggerak yang senantiasa berinovasi dan kreatif dalam memanfaatkan peluang usaha di era pandemi Covid-19 ini.

Apalagi sektor pertanian menunjukkan laju pertumbuhan yang positif sebesar 2.9 persen dan ini pertumbuhan terbesar dibanding sektor lainnya.

Pada kesempatan lain Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si senantiasa mengingatkan agar peserta magang untuk terus mengembangkan kreatifitasnya, dan mengembangkan pengetahuan serta skill.

"Ini agar tumbuh sikap dan perubahan perilaku yang berjiwa wirausaha," jelasnya.

Rasa bangga sebagai peserta magang di IA BBPP Binuang, Martinah spontanitas menyampaikan jika baru kali ini dirinya bertani dan menghasilkan yang telah direncanakan hingga panen.

"Sungguh di luar angan-angan saya. Ternyata saya bisa, dan mampu mewujudkan segala yang telah saya rencana, Bahkan selama saya magang ini telah menghasilkan usaha tani sebesar Rp775.000 dari lahan praktik seluas 110 m2 budidaya sawi, kedelai polong dan kacang polong," ungkap Martinah, salah seorang peserta magang. 

Menurutnya, bagi hasil produksi pupuk kompos senilai Rp125.000 dan Rp200.000 dari produksi POC, sehingga total selama mengikuti magang telah menghasilkan usaha tani senilai Rp11.000.000.[rilis]


Lebih baru Lebih lama