Pastikan Kondisi, DKUMP2 Tanbu Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran

Pastikan Kondisi, DKUMP2 Tanbu Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran

SEPULUH hari menjelang bulan puasa Ramadan 1443/2022, beberapa harga barang pokok mulai merangkak naik.| foto : humas dkump2

BATULICIN - Beberapa harga kebutuhan pokok, kini mulai merangkak naik. Kondisi seperti ini selalu berulang hampir di setiap menjelang bulan puasa Ramadan hingga lebaran Idul Fitri. Pun menjelang bulan suci Ramadan 1443 H/2022 ini.

Untuk memastikan kondisi di pasaran, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUMP2) Tanah Bumbu (Tanbu) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) melakukan pemantauan.

Menurut Kepala DKUMP2 Tanbu, H Deny Haryanto, Selasa (22/3/2022), berdasarkan hasil pemantauan bersama Diskominfo pada 22 Maret 2022, harga bahan kebutuhan pokok sudah bergerak naik, baik di distributor maupun di pasar-pasar.

"Kondisi ini selalu terjadi berulang setiap tahun, karena menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," terangnya

Di mana, lanjutnya, seakan berlaku hukum pasar, yaitu apabila kebutuhan tinggi maka harga akan naik. Apalagi bila pasokan dan rantai distribusi bahan pokok tersebut tidak terjaga.

"Hal ini jugalah yang mendorong kita melakukan monitoring ke pasar dan distributor," imbuhnya.

Ada dua komoditi barang pokok yang saat ini mengalami kenaikan cukup signifikan, yaitu gula putih dari semula berkisar harga Rp14.000 sampai Rp15.000, sekarang menjadi Rp16.000 per kilogram.

"Untuk di toko modern kita akan pantau juga harga gula putih tersebut, karena dengan adanya Surat Edaran Mendag RI nomor 06 tahun 2022 tertanggal 17 Maret 2022 pada poin 5 bahwa retail modern diwajibkan menjual gula putih dengan harga HET Rp13.500 per kilogram ke konsumen," paparnya.

Untuk minyak goreng, baik curah maupun kemasan juga diatur dalam Surat Edaran Menteri Perdagangan Nomor 09 dan Nomor 11 tahun 2022 yang berlaku sejak 16 Maret 2022, di mana HET minyak goreng curah menjadi Rp14.000 per liter, dan minyak goreng kemasan mengikuti harga keekonomian alias harga pasar.

"Para distributor juga sudah mulai melakukan PO permintaan ke kantor pusat manajemen mereka yang ada di provinsi maupun di Jawa. Semoga hari-hari ke depan minyak goreng sudah tersedia banyak di pasaran," harapnya.

Sementara untuk harga bahan kebutuhan pokok lainnya, terbilang masih stabil.

Untuk menjaga kondisi ini DKUMP2 bersama Tim Satgas Pangan akan tetap melakukan monitoring harga dan stok barang. Selain itu, juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang agar menjual barang dengan harga yang wajar.

Kepada masyarakat atau konsumen diimbau agar membeli barang dengan bijak sesuai kebutuhan, sehingga tidak menimbulkan "panic buying" yang dapat memicu kenaikan harga.[joni]

Lebih baru Lebih lama