Bersama Kementan, Petani Millenial Kalsel Siap Atasi Krisis Pangan Global

Bersama Kementan, Petani Millenial Kalsel Siap Atasi Krisis Pangan Global

BANJARBARU - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo percaya bahwa Indonesia semakin kuat dan siap menghadapi tantangan pertanian ke depan karena ada petani milenial.

Demikian disampaikan Mentan SYL saat memberikan arahan dan membuka Sarasehan Petani Milenial 2 Tahun 2022, yang mengusung tema "Mendukung Antisipasi Krisis Pangan Global".

Mentan Syahrul menuturkan, kegiatan sarasehan merupakan pertemuan yang bertujuan menyatukan hati dan emosional untuk bertekad mengawal bangsa dan kehidupan rakyat.

"Kita hadir di sini tentu saja sebuah rahmat Tuhan yang luar bisa, terutama anak-anakku milenial bahwa insyaallah ibu bapakmu dan keluargamu tenang. Masyarakat saya di Papua, ada petani milenial yang akan menjaga bangsa dan negara ini," kata Mentan SYL.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga menyampaikan, kekokohan dan besarnya bangsa dan negara ini ditentukan kekokohan dan besarnya pertanian.

"Kalau begitu, menghadapi pertanian 2023 bagai menghadapi perang untuk kepentingan bangsa dan negara. Kita perang, yuk hadapi tantangan itu. Inilah saatnya kita bela negara dan petani," tegas Mentan Syahrul.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan, petani milenial dan pengelola P4S juga bertekad berdiri di garda terdepan untuk mengantisipasi kiris pangan global.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, P4S, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antarwilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan," ujar Dedi.

Pada Sarasehan Petani Milenial 2 yang bertempat di Hotel Claro, Makassar pada 6 hingga 8 Oktober 2022 lalu,  beberapa  unsur pelaksana program YESS di wilayah koordinasi PPIU Kalimantan Selatan, mendapatkan  penghargaan yang diberikan langsung oleh Mentan .

Untuk kategori DIT (Distric Implementation Team) terbaik diraih oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang diterima langsung oleh M. Faried Widyatmoko, Kepala Distanhorbun Tanah Laut.

Untuk kategori BDSP (Bussines Development Support Provider) terbaik diraih oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Pelaihari, Kalimantan Selatan yang diterima langsung oleh Koordinator BPP Pelaihari, Saidillah.

Usai menerima penghargaan, Saidillah mengungkapkan rasa bangga dan terima kasihnya atas nama BDSP Kecamatan Pelaihari yang telah diberi kepercayaan untuk menerima penghargaan. 

“Atas nama BDSP Kecamatan Pelaihari kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada DIT dan PPIU Kalsel. Harapannya dengan penghargaan ini akan memacu kami bersama berbuat lebih baik dalam mensukseskan program YESS terkhusus di tanah laut dan Kalsel pada umumnya," kata Saidillah.

Senada dengan Saidillah, Taufiq mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut baginya adalah sebuah tugas besar, dan ia terima dengan penuh rasa bahagia atas perhatian dari kinerja seluruh tim di Kabupaten Banjar. 

“Penghargaan ini adalah sebuah tugas besar bagi saya, terutama untuk meningklatkan kinerja semakin baik dan baik lagi, terutama dalam mengatisipasi krisis pangan global,” kata Taufiq, Financial Advisor (FA) Program YESS dari Kabupaten Banjar yang merupakan peraih penghargaan untuk kategori Financial Advisor terbaik.

Taufiq menambahkan, penghargaan ini juga adalah bentuk apresiasi pemerintah, terutama kementan atas kinerja seluruh tim di Kabupaten Banjar.

Pun demikian dengan Rina, Fasilitator Muda asal Kab. Tanah Bumbu. Peraih predikat terbaik untuk kategori Fasilitator Muda ini mengungkapkan “dengan penghargaan/apresiasi ini, kami merasa sangat bangga dan bahagia, dan menjadi support yg luar biasa dalam melakukan pendampingan kepada para peserta program YESS di daerah dengan harapan akan tercipta regenerasi petani, berbasis teknologi dan informasi, berwawasan usaha dan berwawasan ekspor," ungkapnya.

Selain itu, untuk kategori Mobilizer terbaik diraih oleh M. Fajar Reza Setiawan dari Kabupaten Banjar.

Sarasehan Petani Milenial 2022 merupakan pertemuan Petani Milenial, Petani dan Penyuluh dengan mengusung kegiatan yang inovatif dan kolaboratif dalam penumbuhan wirausaha muda pertanian dan mendukung upaya penguatan ketahanan pangan nasional.

Adapun tujuan dari penyelenggaraan Sarasehan Petani Milenial 2 tahun 2022 ini yakni menumbuhkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan.[adv]

Penulis : Tim Humas SMK-PPN Banjarbaru 
Lebih baru Lebih lama