PELAIHARI - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Tanah Laut (Tala) resmi membuka rangkaian Pekan Perkaderan Training Raya Intermediate Training (LK II) dan Latihan Khusus KOHATI (LKK) Tingkat Nasional, kegiatan pembukaan berlangsung di Aula Rakat Manuntung Hutan Jati, Pelaihari Minggu (14/12/2025).
Agenda berskala nasional ini diikuti kader-kader terpilih dari berbagai cabang HMI di seluruh Indonesia, mulai dari wilayah barat hingga timur. Keikutsertaan lintas daerah tersebut menjadi bukti peran aktif HMI Tala dalam memperkuat sistem kaderisasi serta konsolidasi organisasi di tingkat nasional.
Pekan perkaderan dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari, terhitung sejak 14 hingga 20 Desember 2025, dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tala sebagai pusat kegiatan. Tema utama yang diusung yakni “Diseminasi Visi Ideologis HMI Guna Membangun Ekonomi Kerakyatan dan Tata Kelola Sumber Daya Alam yang Berkeadilan.”
Perwakilan Majelis Daerah KAHMI HMI Cabang Persiapan Tala, Drs. H. Hamdan, yang juga dikenal sebagai salah satu perintis HMI di Tala, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut serta kehadiran 30 peserta terbaik hasil seleksi nasional. Menurutnya, forum perkaderan memiliki peran strategis dalam membentuk kualitas kader, baik dari sisi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
“Forum ini menjadi sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kader,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya nilai akademis dalam setiap proses berpikir dan bertindak kader HMI, dengan menjunjung rasionalitas, keilmuan, dan inovasi.
“Pikiran akan melahirkan tindakan, tindakan membentuk kebiasaan, kebiasaan menumbuhkan budaya, budaya menciptakan karakter, dan karakter akan menjadi jati diri,” pesannya kepada peserta.
Ketua HMI Cabang Persiapan Tala, Zulkifli, menjelaskan bahwa selain tema besar, kegiatan ini juga mengangkat fokus khusus bertajuk
“Diseminasi Digital Creativity Guna Membangun Ekonomi Kreatif dan Tata Kelola SDA Berkeadilan.”
Ia menilai tema tersebut selaras dengan visi HMI dalam mendorong terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.
Zulkifli berharap forum ini menjadi momentum bagi kader untuk mengasah kemampuan berpikir kritis sekaligus melahirkan gagasan-gagasan konstruktif bagi pembangunan daerah.
“Forum ini menjadi wadah belajar untuk merumuskan ide dan gagasan baru yang nantinya dapat dibawa serta dikembangkan di daerah masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Muhammad Nurdiyanto, mengungkapkan bahwa rangkaian Pekan Perkaderan telah diawali sejak Kamis (11/12/2025) melalui tahapan seleksi peserta yang ketat guna menjaga kualitas forum. Pembukaan resmi pada Minggu (14/12/2025) menandai dimulainya Training Raya yang berlangsung selama sepekan penuh.
Sebanyak 30 kader mengikuti kegiatan ini, terdiri atas 20 peserta Intermediate Training (LK II) dan 10 peserta Latihan Khusus KOHATI (LKK), yang berasal dari berbagai cabang HMI di Indonesia.
Menurut Nurdiyanto, Pekan Perkaderan tidak sekadar menjadi agenda rutin organisasi, melainkan wujud nyata komitmen HMI dalam mencetak kader Insan Akademis, Pencipta, dan Pengabdi yang bernafaskan Islam.
Selain materi inti perkaderan, peserta juga dibekali sejumlah agenda pengayaan, seperti diskusi bedah buku dan talk show, seminar teknologi dan kecerdasan buatan (AI), kegiatan keagamaan berupa maulid qiyam dan hadrah, hingga tadabur alam serta kunjungan ke kawasan tambang sebagai bentuk kepedulian terhadap isu tata kelola sumber daya alam.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan ziarah ke makam ulama besar Kalimantan Selatan, Abah Guru Sekumpul, sebagai penguatan nilai spiritual para peserta.[lastri]
