Kesbangpol HST Libatkan TNI-Polri Bekali Pelajar Hadapi Hoax dan Konten Provokatif

Kesbangpol HST Libatkan TNI-Polri Bekali Pelajar Hadapi Hoax dan Konten Provokatif

BARABAI - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menyelenggarakan sosialisasi kewaspadaan dini untuk meningkatkan pemahaman siswa, guru, dan tenaga kependidikan terkait ancaman radikalisme, hoax, serta konten provokatif yang menyasar generasi muda.
 
Kegiatan ini di ikuti ratusan peserta. Narasumber berasal dari Kodim 1002 HST, Polres HST, dan Kesbangpol HST, sementara dana kegiatan dibiayai melalui DPA Kesbangpol HST Tahun 2025. 

Kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2019 yang mengatur tentang kewaspadaan dini daerah sebagai upaya pendeteksian dan antisipasi potensi ancaman di tingkat lokal.
 
Dalam sambutannya Bupati HST Samsul Rizal melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Ainur Rafiq menyampaikan makna strategis acara ini. 

"Kegiatan ini memiliki makna strategis dalam upaya kita menjaga stabilitas, keamanan, dan ketertiban di Kabupaten Hulu Sungai Tengah," ucapnya, di Aula MAN 1 HST, Rabu (10/12/2025). 

Ia menambahkan bahwa perkembangan teknologi informasi yang pesat membawa dampak positif sekaligus tantangan baru berupa penyebaran konten negatif yang dapat merusak solidaritas bangsa.
 
Tujuan utama sosialisasi adalah membekali generasi muda dengan kemampuan mengenali dan menghindari pengaruh ideologi kekerasan, anti-toleransi, serta pesan yang bertentangan dengan nilai kebangsaan.

Lingkungan pendidikan menjadi pilar utama dalam membangun ketahanan ideologi dan kecerdasan digital, mengingat pelajar sering menjadi target penyebaran informasi salah arah.

Kerjasama antara sekolah, pendidik, orang tua, aparat keamanan, dan pemerintah daerah diperlukan untuk menciptakan perlindungan komprehensif bagi anak muda.
 
Kegiatan juga mengangkat bahasan tentang berbagai bentuk ancaman yang marak menyebar, termasuk melalui media sosial dan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Radikalisme kerap masuk melalui saluran informasi yang menyebarkan nilai-nilai sesat dan provokatif, bahkan terkadang menyebarkan kesalahpahaman tentang kinerja pemerintah.

Beberapa daerah di Sumatera disebutkan sebagai contoh lokasi di mana konten semacam itu berkembang pesat, dengan narasi yang seringkali menyesatkan masyarakat tentang upaya pemerintah dalam menangani permasalahan publik.
 
Penutupan acara menekankan bahwa sosialisasi ini merupakan awal dari gerakan bersama dalam menjaga keutuhan bangsa. "Sosialisasi ini tidak berhenti sampai di sini, sampai di ruangan ini. Apa yang kalian terima, sampaikanlah pada kawan-kawan di lain," pungkas Ainur Rafiq.

Pemerintah Kabupaten HST berkomitmen untuk terus memperkuat upaya pencegahan melalui koordinasi multisektor, peningkatan literasi digital, serta penguatan peran lembaga pendidikan dan masyarakat dalam mendukung program kewaspadaan dini.[nata]
Lebih baru Lebih lama